Sukses

Mensos Lepas Kapal Berisi 2.000 Ton Beras untuk Warga Rohingya

Ribuan ton beras untuk warga etnis Rohingya ini dibawa 80 kontainer dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Blora, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa melepas kapal kemanusiaan yang membawa 2.000 ton beras dari Terminal Peti kemas Surabaya (TPS) Pelabuhan Tanjung Perak, menuju Pelabuhan Chittagong di Bangladesh.

Bantuan tersebut ditujukan untuk ribuan warga etnis Rohingya yang selama ini hidup di wilayah perbatasan Myanmar - Bangladesh. Sebelum memberangkatkan kapal tersebut, Khofifah mendoakan agar perjalanan kapal tidak terhambat.

"Bantuan dalam kapal ini untuk membantu saudara kita di Rohingya, marilah kita sama-sama membaca Suratul Fatihah bersama-sama agar diberi keselamatan dan sampai di tujuan," tutur Khofifah didampingi Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin di atas kapal kemanusiaan berbendera Indonesia, Kamis (21/9/2017).

Presiden ACT, Ahyudin mengatakan, pihaknya menginisiasi bantuan kemanusiaan ini untuk pengungsi Rohingya.

Menurut dia, ribuan ton beras untuk warga etnis Rohingya ini dibawa 80 kontainer dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah menuju Surabaya.

"Bahwa dari Bumi Blora mewakili Indonesia yang besar, kita kirimkan 2.000 ton beras memberi perhatian besar untuk Rohingya yang sedang mengalami penderitaan besar," kata Ahyudin. 

Dia menegaskan, meski ribuan ton beras ini dikirim dari Cepu, ada keterlibatan puluhan ribu masyarakat Indonesia di dalamnya. 

"Dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, tak terhitung lagi banyak empati yang digaungkan untuk membantu Rohingya. ACT membawa amanah besar itu dalam bentuk bantuan beras, bantuan pangan yang paling dibutuhkan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Sebelumnya, pemerintah juga telah kembali mengirimkan bantuan untuk warga Rohingya. Kali ini, bantuan dikirim ke Rakhine State, Myanmar.

Bantuan ini dikirim dengan dua pesawat Hercules C-130 melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu, 20 September 2017 pada pukul 14.00 WIB. Kedua pesawat terbang secara bertahap.

Pesawat tidak langsung menuju ke Myanmar, tapi transit terlebih dahulu di Lanud Iskandar Muda, Aceh. Pesawat baru akan lepas landas menuju Myanmar hari ini, Kamis (21/9/2017).

Kedua pesawat membawa sejumlah bantuan. Misalnya, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, paket makanan siap saji, tenda, selimut, tangki air, serta kain sarung.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga turut memberikan bantuan berupa 1 ton paket obat-obatan untuk para pengungsi. Bantuan tersebut turut diterbangkan dalam pemberangkatan kali ini.

Sebelumnya, Indonesia sudah mengirimkan bantuan untuk pengungsi dari Rakhine State ke Bangladesh.

Hingga Rabu, 13 September 2017 sudah 8 sortie bantuan yang dikirim Indonesia ke Bangladesh untuk diserahkan ke lokasi pengungsian di Coxa Bazar, perbatasan Myanmar-Bangladesh.

Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Dhaka, Bangladesh, hingga Senin 18 September 2017, total bantuan kemanusiaan sebesar 74 ton telah tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, dan siap untuk didistribusikan kepada para pengungsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.