Sukses

Menteri Yohana Imbau Mahasiswa Tidak Lakukan Bullying

Menteri Yohana mengatakan perundungan tidak hanya terjadi di sekolah, tapi juga kerap terjadi di kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengimbau mahasiswa untuk tidak melakukan perundungan kepada temannya.

"Menjadi mahasiswa adalah salah satu saat penting dalam hidup. Karena itu isi waktu kalian dengan prestasi, jangan melakukan kekerasan, bullying, dan diskriminasi, jadilah generasi penerus bangsa yang hebat," kata Yohana Yembise melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (2/9/2017).

Dia mengatakan perundungan tidak hanya terjadi di sekolah, tapi juga kerap terjadi di kampus. Yohana meminta mahasiswa dan dosen untuk memutuskan mata rantai kekerasan di kampus.

"Semoga kalian para mahasiswa yang akan memutuskan mata rantai perundungan di institusi pendidikan," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Yohana mengatakan, kampus ini harus jadi kampus ramah pemuda, ramah mahasiswa. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun seperti psikis, fisik, seksual dan tidak ada penelantaran atau pendidik yang abai terhadap mahasiswa.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekerasan di IPDN

Baru-baru ini, telah terjadi aksi kekerasan di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat. Disebutkan, 10 praja memukul seorang rekannya satu angkatan.

Rektor IPDN Ermaya membenarkan informasi pemukulan tersebut. Meski tak menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi, dia menuturkan, korban mengalami luka ringan.

"Pemukulan ringan karena pacaran, yang dipukul memar bibir dan sudah aktif kuliah," ucap Ermaya ketika dikonfirmasi, Senin 28 Agustus 2017.

Dia menuturkan, telah memberikan sanksi kepada 10 praja IPDN itu. Begitu juga pendamping mereka.

"Pemukul lima orang diturunkan pangkat dan tingkat, lima orang diskorsing enam bulan, dan satu pengasuh diberhentikan," jelas Ermaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.