Sukses

Wiranto Minta Polisi Buru Otak di Balik Sindikat Saracen

Saat ini, polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus penyebaran ujaran kebencian Saracen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kehadiran sindikat Saracen sebagai ancaman yang sangat membahayakan negara.

"Ada satu kelompok yang ingin memecah belah persatuan kan itu ancaman nyata, harus ditindak dengan tegas, ada sandaran Undang-Undang Dasarnya," kata Wiranto di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).

Pengusutan sindikat Saracen, lanjut Wiranto, harus dikuak apa latar belakangnya dan siapa tokohnya. Hal ini dilakukan supaya tak ada kelompok yang mencederai perjuangan kemerdekaan bangsa.

"Proses pengusutan dari polisi, kuak latar belakangnya apa? Apa ada keterlibatan politik? Kalau ada tokohnya siapa? Kita kejar. Kita tak biarkan Indonesia yang sudah berjuang ini justru dirusak," tegas dia.

Saat ini, polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus Saracen, yakni Jasriadi yang berperan sebagai ketua sindikat. Kemudian MFT yang berperan sebagai koordinator media dan informasi, serta Sri Rahayu Ningsih alias SRN yang berperan sebagai koordinator wilayah.

Kelompok Saracen diduga menyebarkan hate speech atau ujaran kebencian melalui media sosial. Bahkan, sindikat ini memasang tarif bagi pemesan yang akan menyebarkan ujaran kebencian.

Polisi masih mencari tersangka lain dalam kasus ini. Polisi juga memburu pihak-pihak yang pernah memesan jasa penyebaran ujaran kebencian Saracen.

 

Saksikan video di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencari Pemesan Saracen

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri masih menelusuri kasus penyebaran ujaran kebencian oleh Saracen, termasuk mencari pemesan jasa sindikat itu.

"Sama, kita masih cari ada enggak yang mesan. Itu masih penyelidikan," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).

Penyidik, lanjut dia, juga masih menyelidiki kaitan Saracen dengan Pilpres 2014. Dia enggan memastikan Saracen merupakan simpatisan capres yang kalah dalam pertarungan tersebut.

"Kata siapa? Isu itu. Masih diselidiki," ucap Ari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.