Sukses

Megawati: Warga NTT Harus di Baris Depan Bela Pancasila

Megawati menyatakan, Pancasila adalah alat pemersatu bangsa dan warga NTT harus menjaga karena Pancasila itu lahir di bumi NTT.

Liputan6.com, Kupang - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat NTT berada di baris depan untuk mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pemersatu serta perekat bangsa.

"Apabila ada yang ingin mengubah Pancasila, maka masyarakat NTT harus di baris depan untuk membela dan mempertahankan hingga titik darah penghabisan," kata Ketua Umum DPP PDI-P ini di Kupang, Sabtu 26 Agustus 2017.

Menurut Megawati, alasan mengapa masyarakat NTT harus berada di baris terdepan, karena di Kabupaten Ende, Flores NTT-lah Bung Karno merefleksikan dan merumuskan sila demi sila hingga menjadi Pancasila.

Megawati juga menyentil soal ideologi Pancasila yang saat ini mendapat tantangan besar, meskipun sudah menjadi idiologi bangsa dan tidak boleh ada lagi yang mau merubahnya.

Setiap warga negara saat ini tidak boleh hanya sekadar menyebut cinta Pancasila, tetapi harus disimpan dalam hati sanubari dan dipraktekan dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Sebab menurut dia, Pancasila adalah alat pemersatu bangsa dan warga NTT harus menjaga karena Pancasila itu lahir di bumi NTT.

"Sukarno ketika dibuang ke Ende, Flores, melahirkan ide Pancasila itu. Walaupun ide itu muncul di bawah pohon sukun dan sudah mati sekarang, tetapi idiologi Pancasila tetap ada," kata Megawati.

Mega menambahkan, Pancasila itu perekat bangsa, jika ada yang mau mengubah maka dia 100 persen tidak akan terima.

"Anak bangsa jangan ada upaya tusuk dari belakang. Kita jangan bikin Indonesia seperti di Timur Tengah yang sampai sekarang dilanda peperangan yang tidak tahu kapan berakhir," kata Megawati.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Ingatkan


Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengatakan, dirinya pernah mengingatkan Indonesia akan melewati suatu keadaan darurat ideologi.

Ketika itu Megawati mendapat kritik dari banyak pihak terkait pernyataanya tersebut.

"Tetapi sekarang pernyataan Megawati itu benar-benar terbukti," ujar dia.

Karena itu, dia minta kader PDIP dari Sabang sampai Merauke tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut.

"PDIP siap pasang badan menghadapi siapapun yang mencoba merubah dasar negara kita," tegas dia.

Menurut dia, PDIP sudah sepakat hanya Pancasila yang mampu mempersatukan Indonesia. Ia juga minta salah satu rekomendasi rapat kerja PDIP NTT ialah membela Pancasila.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Pancasila