Sukses

Polda Papua Kantongi Nama Provokator Aksi Anarkistis di Freeport

Boy menegaskan tindakan perusakan dan pembakaran kendaraan dan fasilitas perkantoran milik PT Freeport merupakan pelanggaran hukum berat.

Liputan6.com, Papua - Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menyesalkan adanya aksi anarkistis yang dilakukan ribuan karyawan PT Freeport Indonesia beserta perusahaan subkontraktornya di Timika mulai Sabtu siang hingga malam.

"Ini bukan unjuk rasa lagi, tapi perbuatan kriminal. Kita sangat menyayangkan dan tentu kita akan lakukan investigasi atas peristiwa ini," kata Boy Rafli Sabtu (19/8/2017).

Boy menegaskan tindakan perusakan dan pembakaran kendaraan dan fasilitas perkantoran, baik milik PT Freeport maupun PT Petrosea merupakan pelanggaran hukum berat. 

"Langkah prioritas yang dilakukan saat ini, yaitu menghalau mereka mulai dari Mil 28 lalu mereka bergerak ke Mil 26 dan selanjutnya masuk dalam Kota Timika," ucap Boy seperti dilansir dari Antara.

Boy mengaku pihaknya telah mengantongi sejumlah nama yang dianggap sebagai provokator. Pihaknya berjanji akan segera mengungkap dan menangkap nama-nama yang dianggap sebagai pemicu tindakan anarkis itu

"Penggerak-penggeraknya kita sudah dapat informasi. Kita sudah punya rekaman, tinggal tunggu saat yang tepat," kata Boy Rafli.

Kapolda mengatakan aksi anarkis yang dilakukan oleh karyawan mogok tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada aparat. Lebih disayangkan lagi, aksi tersebut melibatkan anak-anak di bawah umur dan para wanita dan berlangsung hingga tengah malam.

"Tujuan mereka mungkin untuk minta dimediasi, tapi caranya keliru. Cara-cara yang demikian tentu tidak dibenarkan menurut hukum," kata mantan Kediv Humas Mabes Polri itu.

Aksi penyerangan ribuan karyawan berlangsung mulai Sabtu siang sekitar pukul 14.20 WIT ke pos keamanan Check Point 28. Massa kemudian membakar kendaraan Toyota LWB PT Freeport di sekitar pos tersebut.

Massa terus bergerak ke ruas jalan poros yang menghubungkan Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura dan membakar mobil trailer konteiner, mobil tanki air dan peralatan eksavator.

Massa karyawan mogok sempat mendirikan tenda tepat di pertigaan ruas jalan utama Freeport Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura. Namun, aksi mereka dibubarkan secara paksa oleh aparat sekitar pukul 20.00 WIT.

Massa yang kocar-kacir menyelamatkan diri akhirnya menuju Terminal Bus Gorong-gorong dan membakar fasilitas perkantoran di lokasi itu.

Sebagian massa dengan sepeda motor bergerak ke Jalan Cenderawasih lalu merusak fasilitas perkantoran PT Petrosea. Dua unit bus dan sekitar 17 kendaraan milik PT Petrosea serta mess karyawan menjadi sasaran amukan massa karyawan mogok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.