Sukses

UKP Pancasila Luncurkan Program Penguatan Pendidikan Pancasila

Sejak reformasi sampai sekarang, Pancasila kurang mendapat tempat di hati masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan kemerdekaan dimanfaatkan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila untuk menggaungkan kembali Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa. UKP Pancasila akan meluncurkan program Penguatan Pendidikan Pancasila.

Program ini merupakan hasil kerja sama UKP Pancasila dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Acara akan dihadiri oleh 530 mahasiswa dan 110 dosen dari universitas di seluruh Indonesia.

Acara akan dilaksanakan selama dua hari. Pertama, acara digelar di IPB Internation Convention Center pada 11 Agustus 2017. Acara dilanjutkan di Istana Kepresidenan Bogor pada 12 Agustus 2017. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir para peluncuran program ini.

Kepala UKP Pancasila Yudi Latif mengatakan, sejak reformasi sampai sekarang, Pancasila kurang mendapat tempat di hati masyarakat. Pancasila seakan tabu untuk dibicarakan dalam berbagai lini kehidupan.

"Selama belasan tahun Pancasila kurang mendapat perhatian serius di sekolah. Bahkan ada kegamangan di kalangan penyelenggara negara untuk menyuarakan dan mengartikulasikan Pancasila di ruang publik," kata Yudi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (10/8/2017).

Karena itu, menurut dia, perlu ada penguatan kembali pemahaman ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya, mengamalkan Pancasila melalui pengetahuan, praktik hidup, dan diskusi di berbagai lini perlu digalakkan kembali.

"Segenap pemangku kepentingan perlu bekerjasama menghidupkan dan menggelorakan kembali Pancasila sebagai laku hidup anak-anak bangsa," imbuh dia.

Yudi menyatakan, sudah saatnya Pancasila kembali menjadi gerak nadi kaum muda Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa. Dengan begitu, generasi muda bisa mengartikulasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Generasi muda dapat mengaktualisasikan Pancasila sebagai inspirasi dan daya dorong berprestasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik," Yudi memungkas.


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.