Sukses

Petugas Haji Kejar-kejaran Tangkap Copet di Madinah

Kejahatan yang menyasar calon haji itu melibatkan komplotan penjahat bermodus meminta sedekah.

Liputan6.com, Madinah - Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia dari Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi, mengungkap kasus pencurian dan penjambretan terhadap jemaah. Kejahatan itu melibatkan komplotan penjahat bermodus meminta sedekah.

Seorang pelaku ditangkap. Namun, dua orang lainnya melarikan diri dari sergapan anggota Perlindungan Jemaah (Linjam).

"Sudah banyak laporan yang masuk, karena itu kami melakukan pemantauan," kata Kepala Sektor Khusus, Harun Arrosyid, di Madinah, Rabu 9 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, kriminalitas tersebut dilakukan oleh oknum orang-orang bercadar atau perempuan. Mereka beraksi ketika jemaah calon haji selesai salat berjamaah. Mereka lalu mendekati sasarannya.

"Pelaku berpura-pura meminta-minta dan terus menempel calon korbannya. Jemaah tak sadar perlahan-lahan tangan si peminta-minta itu merogoh tas kecilnya dan secara cepat uang berpindah tangan," beber Letnan Kolonel TNI Angkatan Laut itu.

Dia lalu memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Pantauan selama tiga hari di tiap-tiap pintu Masjid Nabawi akhirnya membuahkan hasil.

"Walaupun jumlah anggota Seksus minim, pelaku yang kami incar akhirnya berhasil ditangkap. Yang kami tangkap satu orang perempuan bercadar. Linjam sempat kejar-kejaran dan setelah tertangkap kami serahkan ke pihak keamanan," kata Harun.

Menurut dia, pelaku lebih dari tiga orang. Cara kerjanya sangat cepat seperti halnya komplotan pencopet di Tanah Air. Barang yang diambil oleh eksekutor langsung berpindah tangan ke pelaku lainnya.

"Ketika dikejar hanya satu yang tertangkap, dua pelaku lolos. Modus operandinya tidak sendirian tapi berkelompok. Kami yakin bukan satu kelompok, tapi banyak dan beroperasi di tiap pintu masuk. Karena itu, jemaah haji kami minta lebih berhati-hati lagi," papar Harun.

Saksikan video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.