Sukses

Kemenkumham Gandeng BNN dan Polri Awasi Lapas Nusakambangan

Tim dari berbagai lembaga ini diharapkan bisa mengurangi potensi pelanggaran yang justru dilakukan oleh petugas lapas.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berencana membentuk tim bersama untuk mengawasi lapas-lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Keputusan ini diambil lantaran standar pengamanan yang diberlakukan sekarang, dinilai tak cukup untuk mensterilkan Nusakambangan dari penyelundupan narkoba dan alat komunikasi. Seperti yang terakhir terjadi, seorang narapidana Lapas Batu, Aseng, menjadi pengendali penyelundupan dan peredaran 1,2 juta pil ekstasi.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Ibnu Chuldun mengatakan, tim itu terdiri dari petugas Kemenkumham, Polri, dan BNN. Menurut Ibnu, tim itu secara bersama-sama akan menjadi petugas pengamanan Lapas Nusakambangan.

"Dukungan dari Pak Kapolda, dari Kepala BNN. Saya sudah menjajaki kepada beliau untuk menjadikan satu tim bersama untuk melakukan pengawasan di Lapas Nusakambangan," kata Ibnu saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (3/8/2017).

Sementara ini, lanjut Ibnu, personel Polri dan BNN yang bertugas di Lapas Nusakambangan masih bersifat sementara atau insidental atau tidak menetap. Personel bantuan dari dua lembaga itu juga hanya bertugas di pintu-pintu utama masuk ke Nusakambangan.

Dia berharap tim yang terdiri dari berbagai lembaga ini bisa mengurangi potensi pelanggaran-pelanggaran yang justru dilakukan oleh petugas lapas.

"Di LP itu yang menjaga bukan hanya petugas lapas. Tetapi ada petugas BNN, Polres. Masa masih kebobolan juga? Kalau sekarang kan yang bertugas di lapas petugas (Kemenkumham) saja," ujar Ibnu.

Ke depan, kata dia, tim itu akan bersama-sama bertugas di dalam lapas-lapas yang ada di Pulau Nusakambangan, terutama Lapas Batu. Sebab, Lapas Batu menjadi salah satu dari empat penjara Indonesia yang dipersiapkan untuk membui bandar-bandar narkoba kelas kakap.

"Jadi di situ nanti kita akan kumpulkan bandar-bandar narkoba," ucapnya.

Tahun ini, Kemenkumham memiliki 700 formasi CPNS petugas lapas. Dia akan menambah kekuatan pegawai Lapas Nusakambangan. "Dengan adanya formasi CPNS 2018 nanti, menambah kekuatan Nusakambangan. Tetapi saya juga harus menyeleksi mereka harus memiliki intergritas," dia manambahkan.

Ibnu juga berencana menambah fasilitas peralatan untuk pemantauan. Antara lain kamera pengintai (CCTV), Jumper, detektor, dan berbagai teknologi canggih lainnya. Menkumham menurut Ibnu  sudah mendukung langkah tersebut.

Soal pengamanan berlapis yang masih kerap dijebol, Ibnu berkilah bahwa selain pintu masuk Nusakambangan, ada pula jalur tikus yang bisa diakses masyarakat setempat. Selain itu, Wijayapura menurut dia juga tidak bisa dikatakan steril. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang bisa melintas.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.