Sukses

KPK Pelajari Pengakuan Novel Baswedan soal Keterlibatan Jenderal

Hingga saat ini belum ada fakta hukum apapun soal penyerangan Novel Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai oknum jenderal yang diduga terlibat dalam penyerangan Novel Baswedan.

"Saya belum mendapatkan info yang jelas, karena saya juga enggak tahu Novel dapatnya dari mana," ucap Agus di kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017).

Kendati demikian, Agus menyatakan akan terus menelusuri pengakuan Novel Baswedan itu. Sebab, kata dia, belum terdapat fakta hukum apa pun soal penyerangan Novel.

"Itu perlu kita pelajari dengan lebih dalam lagi, sementara itu belum fakta hukum. Harus kita telusuri," ujar dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono meminta Novel Baswedan bisa bekerja sama dengan penyidik. Hal ini menyusul pernyataan Novel yang menyebut adanya oknum jenderal polisi yang terlibat kasus penyerangannya.

"Jadi saya sampaikan itu adalah isu atau informasi atau fakta hukum? Kalau selama ini polisi dituduhkan, terus membuat masyarakat tidak percaya sama polisi. Sampaikan saja. Kita biasa polisi difitnah," tutur Argo.

Menurut Argo, kepolisian tidak bisa meluruskan pernyataan Novel jika ternyata hal itu hanya isu. Oleh sebab itu, Novel Baswedan perlu membeberkan data yang banyak disampaikan dalam sejumlah media dan menuangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Dia juga menyebut bahwa jangan sampai yang disampaikan Novel Baswedan nyatanya hanya informasi kabar angin atau isu belaka. Akan lebih bijaksana jika keterangan itu disampaikan ke penyidik lebih dulu dibandingkan harus dilempar langsung ke masyarakat.

"Ya jangan disampaikan kalau enggak ada datanya," Argo menandaskan.

Dalam pernyataannya kepada sejumlah media, Novel Baswedan mengungkapkan adanya oknum polisi berpangkat jenderal yang diduga terlibat dalam penyerangan dirinya. Bahkan, ia menyodorkan sejumlah identitas penyidik KPK lainnya yang ditengarai akan menjadi target kejahatan.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.