Sukses

Video Novel Baswedan Kirim Pesan untuk Penerornya Beredar

Novel mengatakan bahwa mata kirinya masih perlu penyembuhan terutama mata kiri yang prosesnya perlu waktu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video berdurasi 2.5 menit viral tersebar. Dalam tayangan tersebut, tampak penyidik KPK Novel Baswedan berkaos hitam dan peci putih menyampaikan sebuah pesan, khususnya untuk para penerornya.

"Harapan orang-orang yang telah berupaya menyerang saya untuk memendam, menggantikan pemberantasan korupsi, saya ingin menunjukkan harapan orang itu akan sia-sia, tidak ada gunanya," kata Novel dalam tayangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (25/7/2017).

Meski teror bertubi-tubi ditujukan kepada dirinya, kata Novel, hal itu tidak akan menyurutkan upaya pemberantasan korupsi yang gencar dilakukan KPK saat ini.

"Saya tegaskan, itu tidak akan bisa sebagaimana yang mereka harapkan," kata dia.

Mantan polisi berpangkat terakhir komisaris itu lalu memberikan wejangan kepada para pemuda Indonesia agar selalu semangat dalam memerangi kejahatan yang berdampak pada hajat hidup orang banyak.

Penyidik KPK, Novel Baswedan saat akan dipindahkan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4). Novel Baswedan akan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center(JEC), Menteng. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Sebagai penyemangat kita semua, terutama anak muda Indonesia, berharap ke depan kita semakin kuat, semakin perhatian dengan negara dan bangsa, dan perhatian kepentingan orang banyak," kata Novel.

Terkait kondisinya saat ini, Novel mengatakan bahwa mata kirinya masih perlu penyembuhan terutama mata kiri yang prosesnya perlu waktu.

"Perlu waktu dan tahapan operasi untuk menyelesaikan fungsi melihat kembali," ujar Novel.

Belum diketahui di mana proses pengambilan gambar itu dilakukan.

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, kondisi Novel Baswedan sendiri sudah menunjukkan perbaikan, meski ada beberapa fungsi organ mata yang belum sembuh sempurna dan butuh pengobatan hingga tindakan operasi.

Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, tiga sketsa wajah terduga penyerangan Novel telah dibuat. Sketsa itu juga sudah diserahkan ke penyidik Polda Metro Jaya dan KPK.

Hingga saat ini, penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami tiga sketsa terduga penyiram air keras kepada Novel Baswedan.

Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 subuh. Dia diserang menggunakan air keras, usai melaksanakan salat subuh di masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya.

Saksikan video pernyataan Novel Baswedan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.