Sukses

Jokowi dan PM Australia Intip Unjuk Rasa KTT G20 dari Jendela

Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir pada KTT G20 di Hamburg, Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir pada KTT G20 di Hamburg, Jerman. Di saat bersamaan, warga Jerman menggelar unjuk rasa mengkritik kebijakan negara-negara G20 yang dianggap menyebabkan dunia seperti neraka.

Di sela KTT G20, Jokowi sempat bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Keduanya bahkan sempat melihat jalannya unjuk rasa dari balik jendela ruangan pertemuan mereka.

Dari sebuah foto terlihat Jokowi dan Turnbull terlihat kompak mengenakan setelah jas berwarna hitam. Keduanya berdiri di sisi jendela. Jokowi yang berada di sebelah kanan tampak menyibak gorden putih penutup jendela. Sedangkan, Turnbull berada di belakang Jokowi. Keduanya tampak mengamati apa yang terjadi di luar gedung pertemuan.

Momen ini juga sempat dibagikan PM Turnbull melalui akun twitter-nya @turnbullmalcolm. Dia menuliskan, tengah mengamati situasi keamanan di acara G20 bersama Presiden Jokowi. Dia juga senang bisa memiliki waktu lebih bersama dengan teman dekatnya itu.

"Observing security lockdown at G20 in Hamburg with @jokowi. Good opportunity to have an extended meeting between two close friends," tulis PM Turnbull.

Jokowi dan PM Turnbull memang dikenal cukup dekat. Ketika Jokowi berkunjung ke Australia, keduanya bahkan menyempatkan diri lari pagi bersama.

Dalam unjuk rasa yang terjadi, para demonstran membentangkan spanduk, 'Selamat datang di neraka' untuk para pemimpin negara. Hal itu dilakukan lantaran berbagai kebijakan G20 di seluruh dunia dianggap telah bertanggung jawab atas kondisi layaknya di neraka, seperti kelaparan, perang, dan bencana iklim.

Aktivis Oxfam, yang selama ini berfokus pada pembangunan, penanggulangan bencana dan advokasi, bahkan ikut turun ke jalan-jalan di kota kedua terbesar di Jerman itu. Mereka menyindir KTT G20 dengan menggunakan topeng berwajah para pemimpin negara ekonomi utama.

Para aktivis menuntut agar pertemuan nanti bisa melahirkan solusi atasi kemiskinan dunia dan pemerataan kesejahteraan.


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.