Sukses

Rumah Ki Gendeng Pamungkas Sepi Usai Digerebek Atas Dugaan Rasis

Seorang pria sempat keluar dari rumah Ki Gendeng Pamungkas. Pria berbadan tinggi itu sempat menjawab pertanyaan awak media.

Liputan6.com, Jakarta - Paranormal Ki Gendeng Pamungkas ditangkap Polda Metro Jaya di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia diduga melakukan diskriminasi terhadap ras dan etnis tertentu atau rasis.

Pasca-penangkapan, seperti pantauan Liputan6.com, Rabu (10/5/2017), rumah Ki Gendeng yang beralamat di Jalan Tanah Merdeka, Perumahan Bogor Baru, Blok D IV No 45, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, terlihat sepi.

Tidak ada aktivitas berarti di rumah tersebut. Namun terlihat dua mobil yang terparkir di garasi dan depan pagar rumah.

Seorang pria sempat keluar dari rumah berkelir putih itu. Pria berbadan tinggi itu sempat menjawab pertanyaan awak media.

"Saya tidak tahu apa-apa," ujar pria itu singkat.

Dua orang berpakaian kemeja dan kaos bertuliskan "Front Pribumi" juga terlihat sedang berjaga di pos satpam, yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah Ki Gendeng Pamungkas.

Gowo, penjual kue keliling mengaku tidak menyangka Ki Gendeng yang bernama asli Isan Marsadi itu ditangkap polisi.

"Saya tidak tahu. Justru baru tahu dari mas," ujar dia.

Perempuan paruh baya itu mengaku Ki Gendeng sudah belasan tahun menjadi pelanggan tetap. "Setiap pagi dia sering beli kue risoles, pastel, dan lainnya," ujar perempuan keturunan Tionghoa ini.

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas ditangkap Polda Metro Jaya Selasa 9 Mei 2017 sekitar pukul 23.00 WIB. Bapak lima anak ini ditangkap atas tudingan melakukan diskriminasi terhadap ras dan etnis tertentu atau rasis.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa 1 unit ponsel, jaket jeans bertuliskan "Fight Againts Cina", 67 kaus atau baju dengan tulisan anti-China, 1 topi Front Pribumi warna hitam, 1 bangku, 4 pisau sangkur, 2 air softgun, sejumlah stiker dan badge dengan tulisan anti-China, recorder CCTV, dan kartu identitas Ki Gendeng Pamungkas.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.