Sukses

Petuah Almarhum KH Hasyim Muzadi untuk Kaum Nahdliyin

KH Hasyim Muzadi sering mengingatkan bahwa banyak orang ber-NU tidak mengerti tentang NU-nya.

Liputan6.com, Depok - Keluarga mengenang 40 hari meninggal KH Hasyim Muzadi. Dalam bedah buku yang merupakan dari bagian rangkaian acara terungkap bahwa almarhum pernah memberikan wejangan kepada organisasi yang sempat dipimpinnya tersebut.

Hal itu disampaikan pembicara Sofiuddin, saat membedah buku berjudul Dakwah Bil-Hikmah Reaktualisasi Ajaran Walisongo. Ia menyampaikan setidaknya ada beberapa petuah yang disampaikan KH Hasyim Muzadi.

Dia mengungkapkan, KH Hasyim Muzadi ingin menjadikan NU sebagai jalan keselamatan dan jalan kehidupan, bukan sebagai tempat mengais pundi-pundi materi. Pasalnya, NU merupakan organisasi keagamaan yang dibangun berdasarkan khittah sebagai penyelamat umat.

"Abah sering mengingatkan banyak orang ber-NU tidak mengerti tentang NU-nya bahkan ada oknum pengurus yang sudah mengubah dasar paham keagamaan NU, sehingga penting untuk meng-NU-kan orang NU, tidak sekadar organisasi tapi juga sebagai jalan kehidupan," papar Sofiuddin di Depok, Minggu (23/4/2017).

Sofiuddin menambahkan, menurut Hasyim Muzadi, NU adalah jalan lurus menuju keselamatan yang oleh pendirinya dibersihkan dari sebab-sebab yang mengakibatkan orang-orang terpeleset di atasnya.

Selanjutnya, kata dia, Nahdliyin harus memperhatikan miqat (kedudukan) dalam memperjuangkan NU. Dari mana bertolak, NU jangan sampai salah dalam melangkah.

"Meskipun punya ancer-ancer yang sama, tapi kalau miqat-nya salah, bisa jadi tidak sampai pada tujuan atau bisa jadi sampai tujuan tapi dengan cara tidak benar," jelas Sofiuddin.

Kemudian, menjelang kurun waktu 100 tahun, harus muncul seorang mujaddid (pembaharu) yang bisa memperbaharui. Namun hal itu terbentur dengan NU yang belum siap melahirkan para kadernya. 

"Persoalannya di NU itu belum mempersiapkan kader-kadernya dengan baik. Jadi upaya mengembalikan NU kepada khittah-nya bisa dilakukan oleh pesantren-pesantren yang mempunyai pertalian mazhab-mazhab ilmu dengan para pendiri NU, tidak dengan yang lain," tutup Sofiuddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini