Sukses

Pakar: Tak Usah Tonton Videonya, Bunuh Diri Bisa Menular

Pakar Psikologi Forensik menjelaskan manusia memiliki sifat dasar untuk mengimitasi sesuatu, termasuk meniru untuk bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta - Pria yang mengaku bernama Indra menggegerkan publik dengan bunuh diri secara live di Facebook. Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan tindakan Indra itu dapat menular dengan cepat ke orang lain.

Reza menjelaskan manusia memiliki sifat dasar untuk mengimitasi sesuatu.

Oleh karena itu, lanjut dia, orang lain dapat terpapar meskipun orang yang menonton aksi Indra tak mengalami depresi ataupun tekanan. Terlebih, video ini masih bisa ditonton dari berbagai sumber meski gambar aslinya sudah dihapus.

"Tapi lebih karena kurang wawasan dan terinspirasi oleh aksi serupa yang pernah ditonton sebelumnya, sehingga melakukan peniruan," tutur Reza dalam pesan singkatnya, Jumat malam, 17 Maret 2017.

Menurut dia, dalam psikologi, hal ini disebut copycat suicide. Yakni keadaan, di mana orang akan meniru mengakhiri hidupnya meski bukan karena depresi kronis.

"Tak usah tonton. Sebab dengan media sosial, kelakuan bunuh diri seperti ini bisa sangat mudah menular, atau yang disebut suicide contagion," kata Reza.

Dia mengatakan tren bunuh diri ini bisa merebak ke berbagai wilayah, tanpa batasan administrasi. Siapa saja bisa tertular, tua, muda, laki-laki perempuan, remaja ataupun orang dewasa, berpendidikan atau tidak, berpenghasilan fantastis ataupun kelas ekonomi menengah ke bawah.

Oleh karena itu, sudah selayaknya masyarakat membatasi atau bahkan menghapus video bunuh diri Indra. Dia khawatir, jika dibiarkan, aksi serupa akan terjadi kembali.

"Demi kepentingan bersama, pesan yang paling harus kita garis bawahi adalah, aksi tersebut adalah salah. Salah dan salah! Jadi jangan ditiru," Reza menegaskan.

Sebelumnya, seorang pria menyiarkan langsung prosesi bunuh dirinya di akun Facebook. Polisi menduga dia bunuh diri karena ditinggal istrinya.

Dia mengunggah video bunuh dirinya sekitar pukul 10.00 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini