Sukses

Wakapolri Ingin Tempatkan Perwakilan Polri di Yordania

Kerjasama Polri dengan Kepolisian Yordania ditujukan untuk mencegah aksi terorisme di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta - Kerjasama di bidang penanganan kejahatan terus dibangun Polri ke sejumlah negara. Satu di antaranya Yordania. Polri berencana menempatkan perwakilan Polri di negara tersebut guna meningkatkan kerjasama antara Polri dengan Kepolisian Yordania.

Hal ini diungkapkan Wakapolri Komjen Syafruddin ketika menemui Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Yordania Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih di Yordania.

"Ini perlu ‎kita tingkatkan pendidikan di bidang transnational crime, penanggulangan terorisme, human traficking dan masalah global lainnya serta transfer pengetahuan intelijen, law enforcement dan la‎innya," kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017.

Syafruddin mengungkapkan dalam kunjungannya kali ini ada beberapa hal yang dibahas dengan Sarhan. Satu di antaranya yang difokuskan adalah penanganan masalah terorisme.

Mantan Kalemdikpol Polri ini menjabarkan tentang penanganan masalah terorisme yang dilakukan Polri. Polri, sambung Syafruddin, mengedepankan penanganan masalah terorisme dengan cara pencegahan atau soft power.

"Pemberantasan terorisme dilakukan terutama dengan soft power dibandingkan hard power, pencegahan terorisme dipandang lebih baik dan penting. Selain itu, Yordania memiliki kesamaan dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya bergama Islam. Yordania merupakan salah satu badan intelejen terbaik di dunia," terang Syafruddin.

Sementara ‎Kepala Public Security Departement (PSD) Kerajaan Yordania, Mayor Jenderal Ahmad Sarhan Al-Faqih‎ mengatakan saat ini negaranya tengah mendapatkan tantangan dari terorisme dan radikalisme. Menurut dia, tantangan ini dari pengungsi yang memiliki latar belakang bermacam-macam.

"Yordania telah menerima pengungsi dari tahun 1948 hingga saat ini, setiap hari kami menerima para pengungsi. Para pengungsi ini dari Libia, Suriah, Irak, Palestina dan lainnya sehingga berdampak pada Jordania dari segi ekonomi, keamanan, dan sosial," kata Sarhan.

Ia menjelaskan masalah serangan terorisme juga berdampak pada keamanan di negaranya. Sarhan juga sepakat dengan pandangan Polri yang memilih memerangi paham ekstrimisme dan radikalisme dengan cara komunikasi, seminar serta menggalang dan menekan paham-paham tersebut.

"Jordania sangat mendukung sekali gerakan antiterorisme dan menekan paham ekstrimisme, kami mengupayakan menekan dan menghilangkan paham tersebut," imbuh Sarhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini