Sukses

Top 3: Karena Ini Gadis Maroko Dideportasi Begitu Tiba di Soetta

Gadis asal Maroko itu kerap keluar masuk wilayah Indonesia untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama.

Liputan6.com, Jakarta - Diduga terlibat prostitusi, wanita 26 tahun asal Maroko langsung dideportasi tak lama setelah dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Padahal paspornya berlaku hingga 8 Februari 2021.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno, alasan pemulangan karena yang bersangkutan tidak dapat memberi keterangan yang jelas perihal kedatangannya ke Indonesia.

Ditambah lagi gadis berparas cantik tersebut sudah sering keluar masuk wilayah Indonesia untuk tinggal dalam jangka waktu lama.

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian di kanal News Liputan6.com, perihal tanggapan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj tentang aksi demo besar-besaran yang dilakukan FPI di Polda Metro Jaya.

Said Aqil mengatakan, pencopotan Kapolda ada mekanismenya, tidak asal copot apalagi diintervensi oleh kelompok atau golongan tertentu.

Ada pula aksi Jokowi di atas Panser Anoa Amfibi buatan PT Pindad di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2017 di lingkungan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. 

Meski diguyur hujan Presiden Jokowi nampak sangat menikmatinya. 

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Wanita Cantik Asal Maroko Dipulangkan Saat Tiba di Bandara Soetta

(Istimewa)

Wanita muda asal Maroko berinisial NR ditahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten setelah terbang menggunakan pesawat Etihad 474 dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada pukul 15.30 WIB.

"Yang bersangkutan akan dipulangkan kembali ke embarkasi awal, Abu Dhabi, dengan pesawat Etihad 475 pada pukul 17.40 WIB," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno.

Padahal perempuan kelahiran Biougra 23 Juli 1991 itu memiliki paspor bernomor BW8197589 yang berlaku hingga 8 Februari 2021.

Sebelumnya empat perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) asal Maroko juga diamankan petugas Imigrasi Kelas 1 Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 13 Januari.

Selengkapnya...

2. PBNU: FPI Tidak Bisa Intervensi Jabatan di Polri

KH. Said Aqil memberikan sambutan sebelum penandatangan MoU di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (29/12). Serta kerjasama dalam Program Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pelatihan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menanggapi rencana aksi besar-besaran yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) di Mabes Polri, Senin 16 Januari 2017. Aksi tersebut mendesak agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan.

"Yang benar saja? Nyopot Kapolda kan ada mekanismenya dong," ujar Said saat menghadiri perayaan HUT ke-18 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

"Kita serahkan saja kepada penegak hukum. Nggak boleh itu apa-apa langsung nyopot," tutur dia.

Tak hanya itu, Said juga meminta agar masyarakat tidak mudah melakukan aksi unjuk rasa. Kendati demonstrasi tidak dilarang di Indonesia. Masyarakat diharapkan mampu mempertimbangkan lebih besar mana manfaatnya dan mudharat dari kegiatan tersebut.

Selengkapnya...

3. Jokowi Uji Coba Panser Anoa Amfibi Buatan Pindad di Mabes TNI

Presiden Joko Widodo menjajal Panser Anoa Amfibi saat menghadiri rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Senin (16/1). Kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka menghadiri Rapim TNI Tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di bawah guyuran hujan, Presiden Jokowi yang mengunakan jas berwarna hitam tetap melaksanakan uji coba Panser Anoa Amfibi di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2017 di lingkungan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Panser Anoa Amfibi yang baru dibeli dari PT Pindad itu, selanjutnya melintasi danau Mabes TNI menuju Gedung Aula Gatot Subroto, tempat dilaksanakan Rapim TNI Tahun 2017, dengan jarak sekitar 300 meter.

Panglima TNI saat membuka rapim itu, mengatakan rapim kali ini penting dalam melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena Presiden Jokowi selalu mengingatkan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi kompetisi global.

"Kompetisi global ini kalau kita simak benar bahwa kondisi geografi Negara Kesatuan Republik Indonesia memegang posisi yang strategis. Inilah betapa pentingnya rapim, tapi ini karena indikasi-indikasi tersebut sudah mulai terlihat makanya saya katakan rapim ini sangat penting," kata Panglima TNI.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.