Sukses

Penggemar Jeroan Rentan Terkena Asam Urat

Penggemar jenis makanan yang mengandung kadar purin tinggi rentan terkena asam urat. Penderitanya dianjurkan berdiet dan berolah raga secara teratur.

Liputan6.com, Bogor: Banyak orang tak menyadari bila makanan yang dikonsumsinya berisiko mendatangkan masalah. Misalnya, jeroan, hewan laut, kacang-kacangan, dan sayur bayam serta sarden kalengan. Soalnya, makanan itu mengandung kadar purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar acidum uricum atau asam urat dalam darah. Selain itu, dapat juga menyebabkan radang sendi akibat gout atau gagal ginjal. Hal itu dikemukakan Rizasyah Daud, seorang remolog Rumah Sakit Azra, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

Menurut Rizasyah, senyawa ini adalah hasil metabolisme normal tubuh untuk memproses zat purin. Sedangkan purin adalah asam amino yang terdapat dalam hampir semua jenis makanan yang mengandung protein. Kendati begitu, tak semua jenis makanan mempunyai kadar purin. Ikan segar, misalnya. Dengan asupan purin yang tinggi, secara otomatis tubuh mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah. Selain itu, kadar asam urat tinggi juga dapat disebabkan dari efek samping pengobatan kemoterapi dalam pengobatan kanker atau akibat gangguan fungsi ginjal. Biasanya, dalam istilah medis kadar asam urat dalam tubuh tinggi disebut hiperurisemia.

Rizasyah menjelaskan, sebenarnya tak semuanya hiperurisemia menimbulkan gejala atau asimtomatik. Kendati demikian, saat ini, penelitian medis menduga terdapat faktor tertentu yang menyebabkan seseorang mengalami kadar asam urat tinggi dapat menderita artritis gout atau suatu jenis rematik pada persendian. Biasanya, si penderita merasakan nyeri paling hebat ketimbang jenis rematik yang lain. Seseorang dapat menjadi hiperurisemia juga disebabkan faktor genetika atau gaya hidup. Contohnya, seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Itulah sebabnya, mereka dianjurkan berdiet dan berolah raga yang teratur.

Biasanya, Rizasyah menambahkan, untuk menurunkan kadar asam urat bagi penderita hiperurisemia dokter akan memberikan obat penghambat pembentukan asam urat, yakni alopurinol. Namun, obat tersebut tak akan diberikan, bila orang tersebut tengah menderita artritis gout. Soalnya, obat tersebut justru memperlama pembengkakan asam urat pada persendian, jaringan, atau ginjal. Sedangkan buat penderita artritis gout, hanya akan diberikan obat antipembengkakan dan yang mempercepat pembuangan asam urat lewat urin.(ORS/Mira Permatasari dan Bambang Triono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini