Sukses

Alasan Ahok Tak Libatkan Pemerintah Bangun Skatepark Kalijodo

Ahok serahkan desain RPTRA Kalijodo ke komunitas skateboard dan BMX kepada penggunanya.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semringah. Wajah baru bekas lokalisasi dan judi Kalijodo hampir rampung. Kawasan tersebut kini berubah menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

RPTRA Kalijodo berupa skatepark dan wahana BMX. Wahana ini dibangun dengan dana sosial perusahaan.

Tidak ada dana pemerintah dalam pembangunan Skatepark Kalijodo ini. Bukan hanya soal pendanaan, desain wajah baru Kalijodo juga diserahkan kepada para pegiat olahraga ekstrem tersebut.

"Kenapa saya memilih CSR? Karena mereka enggak berani curangin mutu. Harga juga baik. Kalau pengembang, mereka pakai jasa penilai. Kalau nilainya tidak baik, akan dicoret," ujar Ahok, Sabtu (17/12/2016).

Pembangunan skate park di kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat telah mencapai sekitar 90 persen, Selasa (6/12). Pembangunan skate park ini dianggap dan diharapkan sebagai tempat bermain skateboard dengan kualitas terbaik. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

"Kalau pemerintah kan enggak. Pemerintah pakai konsultan. Tapi kadang lain. Harga terbaik, datanya sering kongkalikong. Jadi mutunya kalau dari pemerintah sering mengecewakan," dia melanjutkan.

Ahok ingin Skatepark Kalijodo ini nantinya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, sesuai kebutuhan pemakainya.

"Kita juga minta pemakainya, mereka yang main sepeda dan skateboard, mereka yang merancang. Pemerintah rancangannya kadang yang dibuat tidak sesuai dengan yang makai. Nah kalau ini kan sesuai dengan keinginan yang makai," jelas Ahok.

Sementara itu, ia berpikir bahwa dana pemerintah akan dialihkan untuk sektor strategis lainnya.

"Jadi itu yang kita inginkan. Jadi uang kita mau kemana dipakainya? Tentu akan fokus, uang APBD itu untuk jaminan kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan sembako, dan juga untuk modal lapangan kerja," Ahok menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini