Sukses

Demokrat dan Gerindra Dukung Polri Ungkap Donatur Upaya Makar

Polri akan mengungkap siapa dalang yang mendanai upaya makar yang diduga dilakukan Sri Bintang Pamungkas dan kawan-kawan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mendukung Polri untuk mengungkap siapa dalang yang mendanai upaya makar yang diduga dilakukan Sri Bintang Pamungkas dan kawan-kawan.

"Kita harapkan ini bisa dilakukan kalau ada bukti awal yang kuat diproses di pengadilan, kita dukung agar diungkap," kata Syarief saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Anggota Komisi I DPR ini mengaku menghormati Polri yang tidak bisa menyebut kepada publik secara gamblang, terkait sumber yang diduga mendanai aksi upaya makar tersebut. "Memang di dalam proses penyidikan itu ada informasi yang bisa disampaikan dan tidak karena itu menyangkut kepada substansi penyidikan. Memang enggak boleh semua proses penyidikan itu diungkap," ujar Syarief.

Senada, anggota Fraksi Partai Gerindra Wihadi Wiyanto mengatakan, pihaknya mendukung Polri mengungkap siapa aktor utama yang diduga telah mendanai aksi upaya makar tersebut.

"Kita dukung ya dan berikan kesempatan agar polisi dapat mengungkap itu dengan tuntas," kata Wihadi.

Anggota Komisi III DPR ini mengimbau kepada semua pihak, untuk memberikan kepercayaan kepada Polri agar bekerja secara profesional dalam mengungkap kasus ini. "Berikan lah waktu kepada kepolisian untuk mengungkapnya‎.Seagala sesuatu yang didapat ya kita berikan kesempatan agar terungkap‎," tandas Wihadi.

Sebanyak 11 aktivis dan tokoh nasional ditangkap jelang aksi damai pada Jumat 2 Desember 2016. Tiga orang di antaranya ditahan di Polda Metro Jaya, termasuk Sri Bintang Pamungkas.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, ada beberapa bukti dugaan makar yang dilakukan Sri Bintang dan dua orang lainnya.

Martinus mengatakan, Sri Bintang diduga mendapat pasokan dana dari pihak tertentu dalam dugaan makar. Selain itu, ada indikasi lain yang akhirnya membuat kepolisian menahannya.

"Adanya indikasi-indikasi yang mendukung terjadinya upaya perencanaan upaya pemufakatan jahat dengan melakukan dan menempatkan mobil-mobil komando untuk mengajak orang, atau mempersiapkan orang yang akan dibawa ke DPR," tandas Martinus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.