Sukses

Ini Tujuan Polisi Sebarkan Maklumat soal Demo dari Udara

Maklumat dibuat agar masyarakat tahu tata cara demo sesuai peraturan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Isu demo 25 November dan 2 Desember 2016 terus bergulir. Agar penyampaian pendapat di muka umum itu berjalan dengan tertib, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan pun mengeluarkan maklumat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengatakan maklumat dibuat agar masyarakat mengetahui tata cara demo. Karena itu, maklumat akan disebarluaskan ke seluruh wilayah Jakarta. Penyebaran itu bakal dilakukan melalui udara menggunakan helikopter.

"Kemarin sudah 50 ribu lembar lebih (penyebaran) dari udara. Terakhir (penyebaran hari ini) belum ada perkembangan dari Kabidkum Polda Metro Jaya," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/11/2016).

Tak hanya itu, Kapolda Metro juga telah memerintahkan jajarannya untuk menyebarkannya ke masyarakat secara door to door. Maklumat juga ditempel di beberapa lokasi strategis.

"Kami punya fasilitas itu, helikopter kan punya dan biayanya dari DIPA Polri. Itu untuk menyebarkan saja. Kami juga tetap diviralkan di media sosial," tutur Awi.

Menurut dia, penyebaran maklumat ini merupakan bentuk upaya pencegahan dan memberitahukan kepada masyarakat tentang apa saja yang harus ditaati selama berunjuk rasa.

"Demo ini tidak dilarang, tapi ada aturannya dan batasannya. Tidak bawa senjata tajam dan waktu dibatasi. Harus memberitahu ke kepolisian. Tidak boleh ada pidana dan makar dan itu perlu diketahui," Awi menjelaskan.

Dia berharap, dengan adanya maklumat tersebut, masyarakat mengerti tata cara berdemokrasi dan tidak mudah terprovokasi. "Maklumat kan turunan dari Perkap (Peraturan Kapolri) dan Perkap turunan undang-undang," kata Awi.

Polisi juga mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan demonstrasi tidak mengganggu ketertiban umum. Apalagi pemerintah telah menyiapkan sejumlah tempat khusus untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

"Kalau salat di jalan kan mengganggu ketertiban umum. Kan bisa di masjid," pungkas Awi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini