Sukses

Top 3: Ketika Ketua KPK Menolak Revisi Remisi Koruptor

Kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan jadi salah satu alasan Yasonna ingin mempermudah syarat remisi bagi semua narapidana.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan penolakannya terhadap rencana revisi Peraturan Pemerintah Tahun 2012 terkait alasan yang digunakan Menkumham. Alasan kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan dinilai Agus tidak tepat. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu hingga pagi ini.

Disusul oleh tulisan mendalam tentang langkah PDIP yang masih belum menentukan antara Basuki Tjahaja Purnama atau Tri Rismaharini untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Demikian pula dengan tawuran warga di Bangladesh yang dipicu oleh perdebatan tentang sebuah sinetron populer di negara itu.

Top 3 News Selengkapnya:

1. Alasan Dinilai Tak Tepat, Ketua KPK Tolak Revisi Remisi Koruptor

Ketua KPK Agus Rahardjo memberi jawaban saat RDP dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/6). Rapat membahas kinerja lembaga anti surah tersebut dalam pemberantasan korupsi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan penolakannya terhadap rencana revisi Peraturan Pemerintah Tahun 2012 ‎tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Dalam rencana revisi yang disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly itu, syarat-syarat untuk mendapat remisi bagi semua narapidana, termasuk kasus korupsi, akan dipermudah.

‎Over capacity atau kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan (lapas) jadi salah satu alasan Yasonna ingin mempermudah syarat remisi bagi semua narapidana, tak terkecuali kasus korupsi.

Selengkapnya...

2. PDIP di Antara Pilihan Ahok dan Risma

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan ucapan selamat kepada Basuki Tjahaja Purnama usai acara pelantikan Gubernur di Istana Negara, Rabu (19/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Menjelang Pilkada DKI Jakarta, partai politik mulai berlomba-lomba mengusung pasangan calon gubernur. Bahkan, partai kecil maupun besar siap berkoalisi demi memenangkan perebutan kursi DKI satu.

Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar mendukung Ahok. Sedangkan partai lainnya membentuk Koalisi Kekeluargaan, yakni Partai Gerindra, PDIP, PKS, PAN, PKB, dan PPP.

Namun, suara PDIP kini terbelah, khususnya di jajaran bawah. Sebagian mendukung Ahok, sebagian lainnya menolak pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.

Selengkapnya...

3. Ribut Soal Sinetron, Ratusan Warga Bangladesh Terlibat Tawuran

(BBC)

Percekcokan tentang sebuah drama televisi yang populer di Bangladesh meletus menjadi tawuran yang melibatkan ratusan orang dan mengakibatkan 15 orang terluka parah. Perkelahian itu meletus di sebuah kedai di Desa Dhol, 176 kilometer timur laut Dhaka, Bangladesh.

Keributan ini berawal ketika penduduk desa di kota kecil Habiganj tengah berkumpul di sebuah kedai untuk menonton sinetron fantasi Bengali buatan India berjudul Kiranmala.

Tapi kemudian dua orang berselisih pendapat tentang alur cerita, disusul terjadinya pemihakan di antara warga yang ada. Perkelahian massal pun pecah, sebagian menggunakan pisau dan batang kayu. Polisi pun sampai harus menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini