Sukses

Apa Kaitan Apel, Sabu, Ekstasi, dan Heroin dalam Kematian Mirna?

Sidang kasus pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso telah berjalan 10 kali.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso telah berjalan 10 kali. Pada sidang Rabu, 3 Agustus 2016, mejelis hakim menggali keterangan dua ahli terkait sianida yang ditemukan dalam tubuh Mirna.

Penasihat Hukum Jessica, Otto Hasibuan, ikut mengorek keterangan dokter forensik RS Polri Kramatjati, dr Slamet Purnomo. Otto mempertanyakan asal muasal 0,2 miligram/liter sianida yang ditemukan di lambung Mirna.

"Apakah sianida bisa berasal dari apel?" tanya Otto di dalam persidangan, PN Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Dr Slamet pun menjawab, "Sianida bisa saja berasal dari apel."

Otto menjelaskan alasan mempertanyakan soal apel itu. "Bisa jadi sianida 0,2 (miligram/liter) di dalam perutnya tadi karena apel. Di dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Arief suami Mirna, paginya (mereka) makan apel kan. Jadi jelas dia bilang gitu," beber Otto.

Selain apel, Otto juga bertanya soal kemungkinan ekstasi, heroin, dan sabu yang menjadi penyebab kematian Mirna.

Terdakwa Jessica Kumala Wongso mendengarkan keterangan saksi saat sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat, Rabu (3/8). Menurut jadwal, sidang menghadirkan saksi dari penyidik kepolisian, namun mereka berhalangan hadir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

"Apa ekstasi bisa menyebabkan korosi?" tanya Otto.

"Saya kira tidak karena tidak terlalu asam dan basa," jawab dr Slamet.

Pertanyaan Otto berlanjut, "Apakah heroin dan sabu-sabu bisa menyebabkan korosi juga?"

Dr Slamet lalu menjelaskan, "Heroin tidak menyebabkan korosi karena tidak bersifat asam basa. Sementara sabu-sabu memang agak asam, tapi tidak sampai menyebabkan korosi, hanya membuat lambung iritasi dan kemerahan, bukan hitam seperti sianida."

Kemudian, Otto bertanya apakah orang yang mengonsumsi ekstasi atau heroin dalam jumlah banyak bisa mengeluarkan busa dari mulutnya?

"Kalau meninggal karena heroin bisa mengeluarkan busa karena paru-paru membengkak," jawab dr Slamet.

Pertanyaan Otto ini berkaitan dengan keterangan saksi-saksi yang mengaku melihat busa keluar dari mulut saat Mirna pingsan usai minum kopi.

Namun, dalam keterangannya, dr Slamet mengungkapkan salah satu efek bila seseorang menelan racun sianida adalah tidak mengeluarkan busa dari mulut. "Sianida tidak mengeluarkan busa. Ada cairan buih yang keluar dari mulut tapi tidak berupa busa," jelas dr Slamet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.