Sukses

PMI Siapkan Helikopter Evakuasi Pemudik Sakit yang Terjebak Macet

Helikopter PMI juga berfungsi untuk mengedrop makanan dan minuman di tengah kemacetan arus balik Lebaran di sepanjang jalur Pantura.

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan satu unit helikopter untuk mengevakuasi pemudik sakit yang terjebak kemacetan saat arus balik Lebaran di sepanjang jalur Pantura.

"Helikopter yang diturunkan ini untuk evakuasi medis melalui udara yang sulit dijangkau oleh mobil ambulans," ucap Ketua Bidang Penanggulangan bencana PMI Pusat Sumarsono di Jakarta, Minggu (10/7/2016).

Sumarsono yang didampingi seorang dokter spesialis gawat darurat dari RS PMI Bogor, Jawa Barat, mengatakan helikopter tersebut juga berfungsi untuk mengedrop makanan dan minuman di tengah kemacetan arus balik Lebaran.

Menurut dia, helikopter tersebut membawa perlengkapan gawat darurat, obat-obatan dan tabung oksigen serta kebutuhan logistik berupa air mineral kemasan, biskuit tinggi kalori, roti dan minuman berenergi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, helikopter PMI akan beroperasi di sepanjang jalur mudik. Yakni, mulai dari pintu tol keluar Brebes Timur sampai gerbang Tol Cikarang Utama melintasi Tol Kanci-Pejagan, Palimanan-Kanci, Cikampek-Palimanan dan Cikampek-Jakarta.

Di Posko PMI di Brebes dan Cirebon, helikopter PMI akan menaikkan logistik untuk didrop dari udara kepada pemudik yang terjebak macet arus balik. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian, Jasa Marga dan rumah sakit rujukan di sepanjang jalur mudik untuk evakuasi melalui udara," dia menjelaskan seperti dilansir Antara.

Adapun pada hari ini diprediksi menjadi puncak arus balik Idul Fitri 1437 Hijriah. Namun sejak Jumat 8 Juli lalu arus balik sudah mulai padat.

Sebelumnya terjadi kemacetan parah pada arus mudik di pintu keluar Tol Brebes Timur, Senin 4 Juli lalu. Saat itu, ribuan kendaraan pemudik terjebak antrean panjang di Tol Kanci-Brebes Timur sepanjang 55 kilometer. Sementara jalur Pantura juga padat merayap sepanjang 60 kilometer sampai Tegal, Jawa Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.