Sukses

Refocusing Anggaran, Kemendes Bangun 200 Pasar Desa Kawasan

Penyediaan pasar desa kawasan akan dibangun di jalan provinsi atau jalan utama, dengan luas bangunan 300 meter persegi.

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan desa di Indonesia diyakini menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah Presiden Joko Widodo meletakkan desa sebagai entitas yang harus dibangun untuk meningkatkan laju perekonomian nasional.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyiapkan program unggulan guna mendorong peningkatan lajur perekonomian masyarakat desa, salah satunya membentuk Pasar Desa.

"Pasar desa bisa dijalankan oleh BUMDes untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat desa dan sebagai sumber pendapatan bagi Pemerintahan Desa," ujar Menteri Marwan Jafar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/6/2016).

Marwan menjelaskan, pihaknya akan menetapkan konsep Village Industrial and Rest Area (VIRA) untuk diterapkan dalam membangun pasar desa. Dengan konsep itu, pasar desa tidak hanya terdapat lapak pedagang, tetapi juga ada kantor pengelola pasar, gudang, warung kuliner, dan ruang galeri.

"Di samping masyarakat desa dapat menjual produk-produk unggulan di kawasan desa setempat. Masyarakat yang sedang dalam perjalanan dari daerah satu ke daerah lain, bisa mampir ke pasar ini untuk beristirahat, karena ada kulinernya juga. Dengan demikian akan terjadi pertukaran transaksi produk lokal dari daerah satu dengan daerah lainnya," ujar dia.

Ia menyatakan, telah menyusun anggaran Kemendes PDTT untuk pembangunan pasar desa kawasan pada tahun 2016. Bahkan, untuk memastikan anggaran kementerian lebih diperuntukkan program-program strategis, 90 persen anggaran dialokasikan untuk membiayai program strategis dan konkret.

"Termasuk salah satunya pembangun pasar desa ini yang semula kita target membangun 100 pasar, setelah dilakukan refocusing kita tingkatkan menjadi 200 pasar desa kawasan tahun ini," ujar Marwan.

Kemendes PDTT sebelumnya telah melakukan refocusing anggaran untuk merealisasikan program-program prioritas dengan memangkas beberapa anggaran, di antaranya biaya perjalanan, biaya operasional, dan program-program yang belum menjadi prioritas di Tahun 2016. Refocusing mengalokasikan 90 persen anggaran kementerian untuk program-program strategis, salah satunya adalah pembangunan 200 pasar desa kawasan.

Sementara itu, Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) KementerianDesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Johozua Markus Yoltuwu, mengatakan, pasar desa akan dibangun di wilayah strategis provinsi.

"Penyediaan pasar kawasan akan dibangun di jalan provinsi atau jalan utama, dengan luas bangunan 300 meter persegi, serta harus ada fasilitas jalan untuk tempat mobilisasi barang,” ucap dia.

Rencananya pasar desa kawasan tersebut akan dibangun di sejumlah provinsi. Beberapa di antaranya adalah Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat), Palembang (Kabupaten Oku Selatan), Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Sumba) dan Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini