Sukses


Oesman Sapta: Empat Pilar Bisa Meredam Ancaman Terhadap Indonesia

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta membuka sosialisasi Empat Pilar MPR di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, Jumat 27 Mei 2016.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR Oesman Sapta membuka sosialisasi Empat Pilar MPR di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, Jumat 27 Mei 2016. Sosialisasi yang diikuti lebih dari seribu warga masyakarkat Medan merupakan kerjasama MPR dengan Kodam I Bukit Barisan. Hadir dalam sosialisasi ini Gubernur Sumatera Utara Tenku Erry Nuradi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Lodewyk Pusung.

Berbicara di podium, Oesman Sapta mengatakan nasionalisme kita sebagai sebuah bangsa sudah mulai luntur terutama di kalangan generasi muda. Penyebabnya adalah intervensi negara lain. "Begitu hebatnya intervensi asing untuk mengubah pandangan Pancasila pada filosofi bangsa lain," katanya.

Akibat intervensi itu, lanjut Oesman Sapta, bangsa Indonesia dipecah belah. "Antar umat beragama dipecah belah. antar suku diadu. padahal UUD sudah terkandung nilai-nilai Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Oso, panggilan akrab Oesman Sapta.

Dengan kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR ini, tambah Oso, bangsa Indonesia bisa bertahan. "Saya bangga bahwa kita menyadari saat terjadi perubahan politik, meningkatnya harga barang kebutuhan, dan lunturnya nilai kebangsaan, tapi kita masih mampu bertahan dengan filosofi Empat Pilar," jelasnya.

Oesman menjelaskan Empat Pilar adalah satu alat yang bisa meredam ancaman terhadap bangsa indonesia. "Dengan Empat Pilar, sulit negara lain melakukan intervensi. karena itu MPR mensosialisasikan Empat Pilar setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun meskipun rasa nasionalisme mulai luntur," paparnya.

Oso menilai sosialisasi Empat Pilar MPR di Lapangan Benteng ini merupakan sosialisasi yang paling ramai diikuti warga masyarakat. "Saya bangga. Selama sosialisasi ke seluruh Indonesia, inilah yang paling ramai dan tetib. Anak Medan ternyata lebih tetib," ujarnya.

Sosialisasi Empat Pilar menghadirkan narasumber dua anggota DPD, yaitu Prof Damayanti Lubis dan Rizal Sirait.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.