Sukses

Kata JK soal Lion Air Salah Mendarat di Terminal Soetta

Lion Air rute Singapura-Jakarta itu mendarat di terminal domestik, bukan di terminal 2.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menanggapi adanya insiden pesawat Lion Air yang salah mendarat di Terminal Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat rute Singapura-Jakarta tidak mendarat di Terminal II sebagaimana lazimnya kedatangan dari luar negeri melainkan mendarat di terminal I, terminal domestik.

Menurut pria yang akrab disapa JK itu, kesalahpahaman bisa menjadi salah satu penyebab dari kejadian itu.

"Setiap pilot sudah mendapat perintah dari tower. Di mana mendarat dan kapan. Penumpangnya di mana, dari terminal apa. Artinya bisa saja terjadi kesalahpahaman," tutur Jusuf Kalla di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2016).

Meski tidak berkomentar banyak, JK mengatakan bahwa kesalahan tidak bisa dijatuhkan kepada satu pihak saja. Perlu ada evaluasi lanjutan agar ke depannya, kesalahan itu tidak terjadi untuk kedua kalinya.

"Ya bisa saja. Bisa jadi di bus kontrolnya juga," pungkas JK.

Kabar salah mendarat Pesawat Lion Air diungkapkan oleh akun ZaraZettira. Dia menceritakan bahwa anak rekannya bernama Natalie berangkat tanggal 10 Mei dari Singapore pukul 18.50 waktu setempat menggunakan pesawat Lion Air JT 161 tiba di Jakarta 19.35 WIB.

Pesawat ini mendarat tidak di terminal II sebagaimana lazimnya kedatangan dari luar negeri melainkan mendarat di terminal I, terminal domestik

"Anak saya dan penumpang warga asing tidak diarahkan oleh petugas ground crew Lion Air untuk cap paspor imigrasi yang seharusnya menjadi protokol wajib bagi Airlines yang berasal dari luar negeri

Apakah situasi ini lazim? Penumpang penerbangan dari luar negeri mendarat di terminal domestik tanpa melewati pos integrasi. Jika ini lazim, tidakkah berpengaruh pada keamanan negara andai ada warga asing penyusup tanpa izin.

Bagaimana ya bila nanti sepenuhnya Lion Air menguasai Halim Perdanakusuma? Warga negara asing bisa bebas masuk tanpa pos imigrasi." tulis dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.