Sukses

Cerita JK Tentang Azan Berkaitan dengan Negara Kaya

Acara bertajuk 'Islam Nusantara: Inspirasi Peradaban Dunia' ini rencananya digelar selama 3 hari, Senin sampai Rabu, 9-11 Mei 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka International Summit of The Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Berbagai masalah yang dihadapi negara Islam anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ini akan dibahas dalam pertemuan antar ulama dunia ini.

Dalam sambutannya, JK  teringat dengan kisah negara Islam yang mempunyai kekayaan alam yang begitu besar. Tak bisa dipungkiri, ladang minyak dunia justru sebagian besar berada di negara Islam khususnya di kawasan Timur Tengah.

"Negeri-negeri Islam mempunyai kekayaan yang sangat besar antara lain 2/3 sumber minyak dan gas di dunia ini ada di negara-negara Islam. Sehingga sering dikatakan, di mana ada adzan kadang-kadang di situ banyak kekayaan," ungkap JK, di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Jumlah penduduk Muslim di dunia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak kurang dari 1,6 miliar atau 22,7 persen penduduk dunia adalah warga Muslim. Mereka tersebar di negara-negara Asia-Afrika.

Melimpahnya kekayaan di negara-negara Islam menurutnya patut disyukuri dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh negara pemiliknya. Namun, JK tak memungkiri, kekayaan ini tak jarang malah menjadi pemicu konflik.

Untuk menemukan jalan keluar atas permasalahan itu, tidak bisa hanya dengan mengadakan konferensi.

"Jadi apabila semua masalah dapat diselesaikan dengan konferensi, saya pikir mudah masalahnya. Namun masalah-masalah di dunia Islam tidak semudah menyelesaikannya di dunia konferensi, tapi butuh persatuan dan kekuatan kita semuanya. Karena itulah para alim ulama berkumpul pada hari ini," pungkas JK.

Acara bertajuk 'Islam Nusantara: Inspirasi Peradaban Dunia' ini rencananya digelar selama 3 hari, Senin sampai Rabu, 9-11 Mei 2016.

‎Selain Wapres Jusuf Kalla, pembukaan ISOMIL PBNU yang pertama ini dihadiri sejumlah tokoh dan petinggi negara. Seperti mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Acara ini akan diisi dengan sejumlah diskusi terkait persoalan terorisme dan radikalisme agama di dunia. Beberapa tokoh yang akan mengisi acara tersebut antara lain ‎Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian.

Juga ada Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Kepala OJK Muliaman D Hadad, Kepala BIN Sutiyoso, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, ulama tafsir Muhammad Quraisy Shihab, dan sejumlah ulama dari negara sahabat.

Adapun perwakilan negara-negara yang sudah tiba di lokasi antara lain dari Sudan, Aljazair, India, Maroko, Rusia, Thailand, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Suriah, Sinegal, Afghanistan, Spanyol, Yunani, Belarusia, Korea Selatan, Pakistan, Libya, Oman, Lebanon, Amerika Serikat, Australia, dan Lithuania.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.