Sukses

Bersyukurnya Istri Sandera Abu Sayyaf Dengar Suara Suaminya Lagi

Meski belum bersua raga, Youla mengaku sudah mendengar suara suaminya, salah satu sandera Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Jakarta - Youla Lasut sudah tak sabar ingin melihat sang suami Alvian Elfis Petty yang dikabarkan menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat hari ini. Bersama 9 WNI lainnya, Alvian baru saja terbebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Meski belum bersua raga, Youla mengaku sudah mendengar suara suaminya. Pasangan itu berkomunikasi pagi tadi.

"Kontak komunikasi tadi pagi. Dia (Alvian) sehat secara fisik. Sebentar doang. Cuma nggak tahu (sekarang). Di rumah sakit ya masih diperiksa," kata Youla ditemui di kediamannya di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/5/2016).

Dia bersyukur suaminya bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat. "Ya pokoknya senang sekali. Terima kasih Tuhan. Pihak perusahaan mengusahakan buat ketemu, tapi belum bisa," tambah Youla.

Beberapa kerabat Alvian terlihat bolak-balik keluar masuk rumah berlantai dua di kediaman Youla dan Alvian. Mereka juga tampak membawa sayur mayur. Namun mereka masih enggan membuka suara terkait persiapan apa saja yang dilakukan keluarga untuk menyambut ABK kapal Brahma 12 itu.

Tancap Gas

Sekitar pukul 11.00 WIB, Youla pun meninggalkan rumahnya dengan membawa serta kedua anaknya. Dirinya pergi dengan menumpang mobil Avanza putih dengan nopol B 31 VIS dan disopiri oleh salah satu kerabat prianya.

Dia tampak terburu-buru dan enggan berkomentar soal kepergiannya. Youla hanya melemparkan senyuman.

"Nanti ya. Maaf-maaf ya, nanti aja ya," ujar Youla.

Pantauan Liputan6.com, rumah Alvian kini terlihat sepi. Di halaman rumahnya hanya terparkir mobil Toyota Corola hitam B 231 VIS.

Sementara sebagian pintu pagar hitam di rumahnya pun dibiarkan terbuka.

Sebanyak 10 WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina dibebaskan pada Minggu 1 Mei 2016. Mereka selama sebulan berada dalam 'cengkeraman' Abu Sayyaf setelah kapalnya dibajak di perairan Filipina.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pembebasan 10 WNI tersebut sukses berkat adanya diplomasi total, baik formal maupun informal. TNI yang turut melakukan tugas tersebut melakukan operasi di bawah Kementerian Luar Negeri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.