Sukses

Kendala Polisi Temukan Kaki Nuri Korban Mutilasi di Tangerang

Polisi juga sulit menemukan golok dan gergaji yang digunakan Agus untuk memutilasi kekasihnya, Nuri, di Tangerang

Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini, polisi belum menyelesaikan berkas pembunuhan mutilasi wanita hamil di Tangerang untuk dilimpahkan pada kejaksaan. Bukan karena bukti kurang, namun alat pembunuh yang masih belum ditemukan.

"Pelaku sudah mengaku bahkan menunjukkan tempat ia membuang golok dan gergajinya, tapi karena faktor alam, kami belum menemukannya," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Irman Sugema di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/4/2016).

Tak hanya alat untuk membunuh dan memotong tubuh korban, potongan kaki Nur Atikah atau Nuri yang dibunuh di Cikupa, Tangerang, Banten juga belum ditemukan. Meskipun pencarian itu dilakukan sudah berhari-hari lamanya. Menurut Irman, medan yang sulit jadi kendala.

Irman mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala polisi mencari potongan kaki dan alat yang digunakan untuk membunuh dan memutilasi  Nuri. Antara lain, kondisi arus di Sungai Cimanteri daerah Cibadak, Cikupa, Tangerang cukup deras.


"Kedalaman (sungai) juga cukup dalam, kurang lebih 4 meter. Kali juga cukup kotor, keterangan anggota di lapangan mencarinya agak sulit," jelas Irman.

Untuk sementara, Irman memerintahkan anggotanya menghentikan pencarian. Jika tak ditemukan, Irman akan segera berkoordinasi dengan kejaksaan.

"Kami dari penyidik nanti koordinasi dengan kejaksaan bagaimana jika potongan kaki nantinya enggak ditemukan," ucap Irman.

Dalam pengakuan Agus, golok dan gergaji yang digunakan memutilasi ia buang bersama potongan kaki Nuri.

"Lokasi dibuangnya, barang bukti golok dan gergaji di lokasi yang sama dengan pembuangan potongan kaki. Kami masih upayakan pencarian," terang Irman.

Nur Astiyah, wanita hamil tujuh bulan ditemukan tewas mengenaskan. Ia menjadi korban mutilasi kekasihnya sendiri. Mayatnya ditemukan dalam sebuah kamar kontrakan di RT 012/01, Kampung Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Sementara Agus, ditangkap di Rumah Makan Salero Bundo, Jalan Masrip No 9-11, Karang Tilang, Surabaya, Rabu 20 April 2016, sekitar pukul 10.00 WIB. Operasi penangkapan dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti.

Saat ini, pelaku mendekam dalam ruang tahanan Polresta Tangerang. Polisi menjadwalkan pra rekonstruksi pembunuhan itu dalam waktu dekat. "Masih ditahan di tempat kami, secepatnya kita akan gelar pra rekonstruksi lagi," ucap Irman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.