Sukses

Napi Lapas Banceuy: Undang Tidak Mungkin Bunuh Diri

Napi punya alasan kuat Undang Kosim meninggal dunia bukan karena bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan narapidana Lapas Narkotika Banceuy mengamuk. Pemicunya adalah kabar rekan mereka Undang Kosim (sebelumnya ditulis Endang Kosim) yang tewas. Pihak Lapas menyebut Undang bunuh diri, namun rekan sesama napi meragukan kesimpulan sementara tersebut.

"Teman-teman enggak terima ada napi meninggal, itu bukan bunuh diri tapi disiksa," kata salah seorang napi berisial A kepada wartawan di lokasi kejadian, Bandung, Sabtu (23/4/2016).

Dugaan kuat bahwa Undang tidak melakukan bunuh diri adalah napi tersebut akan segera menghirup udara bebas beberapa bulan nanti.


"Kita enggak percaya Pak Undang depresi sampai bunuh diri atau bawa narkoba, karena sebentar lagi mau bebas. Logikanya aja orang mau bebas massa mau aneh-aneh, ini jelas dibunuh," kata A.

(@Rescue_Damkar)

A menuturkan, amuk narapidana Sabtu pagi tadi adalah puncak dari emosi mereka sejak enam bulan lalu. A menuding pihak Lapas kerap melakukan kekerasan kepada warga binaan.

"Misalnya ada satu napi yang positif narkotika, disiksa semuanya. Ini puncaknya, kalau enggak kayak gini, bakal kejadian terus," kata A.

A mengaku dia adalah salah satu napi yang menjadi bulan-bulanan aparat di dalam Lapas. Dia menunjukan beberapa bagian tubuhnya yang memar akibat hantaman kabel yang difungsikan layaknya pecut.

Sementara itu, Kalapas Banceuy Agus Irianto membenarkan bahwa Undang adalah napi yang akan segera menghirup udara bebas dalam beberapa bulan ke depan.

Ruangan kamar napi yang terbakar. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

"Tadinya kerja di luar dia tinggal nunggu PB (Pembebasan Bersyarat)," kata Agus kepada wartawan. Menurut Agus, Undang ditemukan tewas bunuh diri dengan menggunakan tali celana.

Sementara itu, Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Jodie Rooseto mengatakan pihaknya masih fokus pada pengamanan Lapas.

"Terkait napi yang tewas, kami akan dalami," kata Jodie kepada Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.