Sukses

4 Bocah SD Dicabuli Kakak Kelas di Kebun Kosong di Kedoya Selatan

Pencabulan itu terbongkar saat seorang nenek mencari keberadaan sang cucu.

Liputan6.com, Jakarta - Pencabulan terhadap beberapa bocah sekolah dasar atau SD menggemparkan warga Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Betapa tidak? Empat bocah dicabuli seorang remaja laki-laki AWG (13) yang juga masih duduk di bangku SD.

Ia mencabuli empat bocah yang masih adik kelasnya itu hingga korban mengalami luka di lubang kemaluannya. AWG yang juga diketahui sebagai teman bermain korban ini berbuat asusila tersebut di sebuah kebun kosong di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Perbuatan asusila itu terbongkar saat seorang nenek berinisial N (68) mencari keberadaan sang cucu pada Rabu 13 April 2016. Setelah ditelusuri, sang nenek melihat cucunya, RI (6) sedang dicabuli oleh AWG di atas sebuah balai bambu.

Sang nenek menceritakan, bagaimana cucunya itu ditindih dan dicabuli oleh AWG. Diperlakukan seperti itu, RI hanya bisa menangis histeris.

"Saya kaget lihat cucu saya ditindih sama dia, terus resletingnya terbuka," ujar N di Jakarta Barat, Kamis (14/4/2016).

Bukan hanya itu, seorang ibu lainnya berinisial EK (45) mengatakan, putranya FI (6) serta rekannya yang lain yakni JA (6) dan NI (7) turut serta mengaku pernah dicabuli oleh AWG.

"Anak saya sempat mengeluh kalau sakit saat buang air besar, dan bilang sudah sekitar 10 kali digituin sama dia (AWG)," ujar EK seraya meneteskan air mata.

EK mengaku, peristiwa tragis yang menimpa anaknya itu sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Anaknya beserta ketiga temannya, memang kerap bermain bersama AWG pada sore hari. Mereka kerap bermain di sebuah kebun kosong yang tak jauh dari rumah para korban.

"Anak saya kerap menangis di malam hari. Ia merasa ketakutan jika dia bermain AWG. Namun, karena kalah umur, ia nurut saja diajak pelaku," tutur EK.

EK menambahkan, saat ini ia bersama orangtua lainnya sudah membawa korban pencabulan itu ke rumah sakit di kawasan Kedoya untuk divisum. Nantinya, hasil visum ini akan diserahkan ke penyidik Unit PPA Reskrim Polres Jakarta Metro Jakarta Barat untuk diselidiki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.