Sukses

Pindah ke Sel Khusus, Akses Abu Bakar Baasyir Semakin Terbatas

Abu Bakar Baasyir tidak bisa keluar dari sel selama 24 jam karena masuk dalam penjagaan super maximum security.

Liputan6.com, Jakarta - Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir, kini menempati sel khusus di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Di tempat baru ini, akses Baasyir dibatasi. Dia bahkan tak bisa salat berjamaah dalam penjara.

"Menurut kabar yang beredar, Ustaz Abu Bakar Baasyir ditempatkan dalam sel khusus di LP yang memiliki penjagaan super maximum security (SMS). Ia ditempatkan di sel baru dengan aturan baru," kata asisten pribadi Abu Bakar Baasyir, Hasyim Abdullah di Cilacap, Selasa 5 April 2016.

Berdasarkan aturan tersebut, kata dia, penjenguk Baasyir dibatasi hanya keluarga inti, tim kesehatan, dan penasihat hukum saja.

"Kalau jumlah pembesuk, dibatasi maksimal hanya lima orang saja, sehingga kalau yang datang lebih dari lima, otomatis tidak bisa masuk semua," ujar Hasyim.

Menurut dia, saat menjenguk Baasyir pun tidak bisa langsung bersentuhan karena dibatasi dengan pemisah.

"Kalau ada keluarga atau penjenguk yang datang hanya berkomunikasi lewat interkom dan dibatasi dinding kaca," ucap Hasyim.

Aturan baru ini membuat Hasyim khawatir karena kondisi Abu Bakar Baasyir sedang sakit. Dia menyebut kaki terpidana teroris itu membengkak.

"Kakinya katanya dirasa nyeri seperti asam urat. Kemarin sempat diperiksa dan saat ini sedang menunggu uji laboratorium," kata Hasyim.

Sebelumnya, usai persidangan di Pengadilan Negeri Cilacap beberapa waktu lalu, salah satu pendukung Abu Bakar Baasyir yang datang mengatakan, kondisi pria 80 tahun tersebut mengalami pembengkakan di bagian kaki.

Selain itu, Baasyir kini tidak bisa lagi salat berjamaah dengan narapidana lain. "Yang disayangkan soal salat Jumat berjamaah, kan itu kewajiban. Sejak ditempatkan di sel khusus, Ustaz Abu Bakar Baasyir tidak bisa menjalankan ibadah salat Jumat berjamaah," ujar Hasyim.

Abu Bakar Baasyir pun tidak bisa keluar dari sel selama 24 jam, kecuali saat ada yang membesuk. Saat membesuk, pengunjung diarahkan ke ruangan khusus yang tidak bisa bertemu fisik. "Sangat disayangkan, ustaz tidak bisa menghirup udara segar karena harus berada dalam sel selama 24 jam seminggu," kata Hasyim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini