Sukses

TNI AL Akan Bangun Pangkalan Militer di Natuna dan Masela

Dengan adanya markas di Natuna, diharapkan distribusi kebutuhan prajurit yang bersiaga di laut Natuna menjadi efektif dan efisien.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut berencana membangun pangkalan militer di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sumatera. Pangkalan TNI AL tersebut nantinya dijadikan perluasan kekuatan militer antara Pangkalan Utama AL Pontianak dan Tanjung Pinang yang sudah berdiri sebelumnya.

"Natuna bagian dari pengembangan dari Lantamal Pontianak dan Lantamal Tanjung Pinang, di bawah itu kita kembangkan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi di Markas Komando (Mako) Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2016).

Pertimbangan Ade, keberadaan pangkalan militer AL di Natuna diperlukan karena wilayah itu menjadi salah satu daerah operasi satuannya. Dengan adanya markas tersebut, diharapkan distribusi kebutuhan prajurit yang bersiaga di laut Natuna menjadi efektif dan efisien.

"Daerah perbatasan harus berkecukupan pangkalan, dalam rangka mendukung operasi.Makin dekat (pangkalan) dengan daerah operasi maka, semakin efisien dan efektif (distribusi) barang dan logistik, lebih cepat," ujar Ade.

"Memang kan, kita ingin konsepnya dekatkan dengan daerah operasi. Supaya apa? Jangan sampai (kapal) dari Surabaya kehabisan barang bakar," sambung Ade.

Selain Natuna, Ade juga berencana membangun pangkalan militer di wilayah Masela, Maluku dengan tujuan yang sama seperti Natuna. Pengembangan infrastruktur pertahanan AL ini, lanjut Ade, sudah masuk dalam Rencana Strategi (Renstra) ke-II (2015-2019).

"Sebenarnya dalam Renstra AL, sudah ada pengembangan pangkalan. Masela nanti juga kita kembangkan biar lebih dekat biar efektif," jelas Ade.

Ade mengatakan bahwa perluasan pangkalan militer AL memang menjadi prioritas Pemerintah RI dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Tapi ini memang ada prioritas, maka pemerintah mengedepankan, kita mengembangkan. Terus kita kembangkan. Ini proses," kata Ade.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini