Sukses

Menteri Ini Dianggap Lawan Sebanding Ahok di Pilkada DKI

‎Menurut Romo Benny, karakter Susi sebanding dengan Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semakin berpeluang tinggi, untuk kembali terpilih menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022, meski dia maju melalui jalur independen.

Sementara partai politik belum mampu memunculkan calon kuat, yang mampu melawan Ahok di Pilkada DKI 2017 nanti.

Peneliti dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto mengatakan, elektabilitas dan popularitas Ahok bukan tak terbendung lagi. Parpol masih memiliki kesempatan memunculkan lawan sebanding, untuk mengalahkan Ahok pada Pilkada DKI.

"Di sini peran parpol untuk mencari lawan yang sepadan. Saya rasa fenomena ini belum tertutup untuk calon lain," ucap Toto dalam diskusi bertajuk 'Pilkada DKI: Mencari Alternatif Selain Ahok' di Jakarta Selatan, Jumat (1/4/2016).

Lalu siapa sosok yang dianggap sebanding dengan Ahok? Pengamat politik Romo Benny Susetyo menilai, ‎banyak figur yang bisa diusung untuk mengalahkan Ahok, merebut kursi DKI 1. Seperti sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusti.

"Andaikata PDIP pinter, tampilkan Susi dengan Djarot. Atau kalau perlu, ya munculkan Wali Kota Surabaya Risma," kata dia.

‎Menurut Romo Benny, karakter Susi sebanding dengan Ahok. Selain tegas, pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini juga dikenal bersih dan memiliki sisi unik.

"Keunikan ini yang harus dicari parpol," tutur dia.

Selain itu, sosok Ani Yudhoyono juga perlu dipertimbangkan Partai Demokrat di bursa Pilkada DKI. Ani bisa disandingkan dengan Gubernur Jawa Timur Sukarwo atau Pakde Karwo.

Ani dianggap memiliki banyak follower dan cukup populer sebagai mantan Ibu Negara. Sementara, Pakde Karwo dianggap sebanding, karena memiliki prestasi kepemimpinan yang cukup baik di Jawa Timur.


"Sekarang ini kan dunia pemasaran. Kalau pemasaran kan yang penting branding nya," papar ‎Romo Benny.

‎Hal serupa juga disampaikan pengamat politik Ray Rangkuti. Menurut dia, sosok Susi Pudjiastuti memiliki gaya kepemimpinan yang serupa dengan Ahok. Apalagi, Susi memiliki sisi-sisi menarik yang berbeda dengan Ahok.

‎"Nah, apakah Susi akan melayani isu-isu strata ‎sosial yang berbeda. Kalau Ahok kan isunya dibranding kelas menengah ke atas. Keuntungan Susi kalau maju dia bisa melayani kelas bawah hingga atas," ucap Ray.

Selama ini Ahok dikenal pro terhadap program reklamasi pantai. Hal ini bisa dimanfaatkan parpol‎ untuk menarik simpati masyarakat, khususnya warga pesisir pantai. Apalagi Susi menolak reklamasi.

"Isu reklamasi bisa dimainkan. Susi ini jelas menolak," kata dia.

Namun, parpol tetap dianggap terlambat memunculkan kandidat pesaing Ahok. Sementara, mantan Bupati Belitung Timur itu sudah jauh-jauh hari menyatakan maju di bursa Pilkada DKI 2017 dan telah meraih elektabilitas yang cukup tinggi.

"Kuncinya parpol harus segera mengeluarkan calon. Meski menurut saya ini sudah terlambat banget," pungkas Ray.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.