Sukses

27-3-1980: Kilang Minyak Tengah Laut Runtuh, 123 Orang Tewas

Sebagian besar korban hilang merupakan karyawan kilang minyak Alexander Kielland.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa ini bisa menjadi peringatan khusus bagi pihak-pihak yang bekerja di kilang minyak untuk lebih hati-hati dan benar-benar memasang standar keamanan ekstra. Jika tidak, seperti ini akibatnya.

Pada 27 Maret 1980, kilang minyak di tengah Laut Utara hancur, ambruk, runtuh, pada pukul 18.30 waktu setempat, setelah diamuk ombak besar. Demikian seperti dimuat BBC on This Day.

Kejadian ini mengejutkan para karyawan kilang minyak yang sedang bekerja. Banyak dari mereka yang terhempas, terjepit, dan ikut bersama runtuhan akibat terjangan gelombang tersebut.

Tercatat ada 123 orang yang dinyatakan tewas. Sementara, sejumlah pekerja lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu sekoci darurat. Tak sedikit dari mereka yang juga hilang.


Sebagian besar korban hilang merupakan karyawan kilang minyak Alexander Kielland. Lokasi kilang minyak itu berada di jarak 235 mil sebelah timur Dundee, Skotlandia. Kebanyakan dari mereka berkebangsaan Norwegia.

Pemerintah Norwegia dan Inggris bekerja sama mengerahkan tim pencari untuk menyelamatkan para korban. Namun cuaca buruk beberapa kali terjadi, hingga menghambat pencarian.

Berdasarkan hasil penyelidikan, ada salah satu pijakan kilang yang mulai retak namun selama ini tak terdeteksi. Hingga membuat kilang runtuh diterjang ombak.

Insiden di kawasan Ekofisk ini merupakan yang kali kedua. Sebelumnya kilang minyak di kawasan yang sama runtuh pada tahun 1977. Meski korban tak banyak, evakuasi besar-besaran dilakukan. Pengamat mengatakan proses runtuhnya terjadi selama 15 menit.

Kecelakaan di kilang minyak juga pernah terjadi 8 tahun kemudian, tahun 1988. Sebanyak 167 pekerja tewas karena terkena ledakan di kilang minyal Piper Alpha di tengah laut.

Pada 27 Maret 1977 terjadi insiden kecelakaan Pesawat Boeing 747 Pan American Airways dan KLM yang bertabrakan di runway di Santa Cruz de Tenerife, Kepulauan Canary. Kecelakaan pesawat terbang terbesar ini menelan korban sebanyak 583 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.