Sukses

Ini Tips Kak Seto Cegah Kekerasan pada Anak

Kak Seto mengatakan, meningkatnya angka kekerasan pada anak, juga karena adanya peningkatkan kesedaran berani melapor.

Liputan6.com, Cirebon - Selain narkoba, kasus kekerasan terhadap anak juga perlu menjadi perhatian serius dari masyarakat maupun instansi pemerintah. Apalagi, kasus kekerasan pada anak dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang siginfikan, seperti fenomena gunung es.

"Selain kampanye terus menerus libatkan juga masyarakat di lingkungan RT dan RW untuk turut serta mendidik dan melindungi anak mereka. Upaya ini seperti apa yang dikatakan oleh Hillary Clinton," kata Anggota Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi di Cirebon, Minggu (20/3/2016).

Pria yang akrab dosapa Kak Seto ini pun membuktikan keberhasilan menerapkan kampanye antikekerasan anak yang melibatkan masyarakat, seperti RT dan RW melalui lingkungan tempat tinggalnya di Tangerang Selatan, Banten.

Kak Seto mengatakan, seharusnya di lingkungan RT atau RW dibentuk lembaga khusus satuan petugas (Satgas), yang memberikan penanganan khusus tentang perlindungan anak.

Karena itu, kata Kak Seto, kota-kota lain diharapkan dapat meniru apa yang dilakukan warga Tangeran Selatan itu.  "Kan saya juga ketua RW, dan kota yang pertama memberlakukan itu adalah Kota Tangerang Selatan, bahkan dapat rekor Muri karena memberlakukan sistem itu."

"Jika ada yang mendengar atau melihat tetangga memukuli anaknya, segeralah melapor ke RT atau RW. Kalau ada Satgas khusus kan enak. Masa iya, urusan banjir ada satgasnya, urusan DBD juga ada satgasnya, kok kenapa untuk anak tidak ada?" sambung pendongeng anak itu.

Kak Seto menambahkan, meningkatnya angka kekerasan pada anak, juga karena adanya peningkatkan kesedaran untuk berani melaporkan tindakan kekerasan. Baik laporan kepada lembaga-lembaga perlindungan anak maupun kepolisian.

"Sekarang ini kan menunjukan peningkatan, itu dikarenakan masyarakat sudah berani melapor," pungkas Kak Seto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini