Sukses

Fokus di TemanAhok, Fathoni Memutuskan Keluar dari Pekerjaan

Dia mengakui, awalnya merasa berat untuk melepas pekerjaan, namun keputusan untuk fokus di TemanAhok sudah bulat.

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah mantap untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Keputusan tersebut dibuat Ahok berkat adanya dukungan penuh dari relawan yang tergabung dalam TemanAhok. Saat ini mereka sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 784.977 KTP sebagai syarat bagi Ahok untuk maju melalui jalur independen.

Tapi, tahukah Anda kalau sepak terjang TemanAhok bermula dari 5 orang anak muda? Selain bukan publik figur, mereka rata-rata baru berusia 23 hingga 25 tahun, yang sebagian rela meninggalkan pekerjaan mereka untuk fokus membesarkan TemanAhok.

Mereka adalah Amalia Ayuningtyas (23) yang sebelumnya bekerja di bagian keuangan perusahaan sebuah media nasional, Aditya Yogi (24) yang masih bekerja di perusahaan farmasi, Richard Handris (23) seorang guru, Singgih Widyastomo (22) yang masih kuliah dan Muhammad Fathoni.

Nama terakhir, Muhammad Fathoni, sebelumnya bekerja disalah satu perusahaan ritel ban terkemuka di Indonesia. Namun, demi TemanAhok ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut.

"Sebelumnya saya bekerja sebagai supervisor di perusahaan ritel ban. Saya di sana sudah bekerja sekitar 2 tahunan dan pada akhirnya saya memutuskan keluar untuk full time di TemanAhok," ujar Fathoni saat berbincang dengan Liputan6.com di Markas TemanAhok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016) malam.

Berat Keluar dari Pekerjaan

Dia mengakui, awalnya merasa berat untuk melepas pekerjaan, namun keputusan untuk fokus di TemanAhok sudah bulat.

"Gimana ya, masalahnya ini panggilan hati. Kami berlima membangun TemanAhok dan menginginkan agar ini maju bersama," ujar Fathoni.

Ia mengaku awalnya sempat mendapat penentangan dari keluarga, khususnya dari sang istri yang baru dinikahi 2 bulan. Namun, setelah diberikan pengertian dan penjelasan mengenai keputusannya itu, sang istri pun mendukung.

"Memang ada (kekhawatiran) dari istri, tapi akhirnya ia mendukung. Dan akhirnya setelah proses resign dilakukan, minggu lalu saya resmi tidak bekerja di perusahaan tersebut," ucap Fathoni.

 

Kendati tak lagi mempunyai pekerjaan tetap, dia mengaku tetap mempunyai penghasilan dari berwirausaha. Ia pun menganggap aktivitas di TemanAhok sebagai bagian dari upaya membawa perubahan bagi Jakarta.

"Ya ini kan karena kita mengharapkan perubahan, karena itu kami ingin agar Pak Ahok melanjutkannya dan maju kembali sebagai gubernur melalui jalur independen," ucap dia.

Kunci Sukses TemanAhok

Di TemanAhok, Fathoni bertanggung jawab pada bidang logistik. Segala bentuk berkas-berkas seperti alat tulis kantor, mesin fotokopi dan berbagai alat-alat logistik yang dipersiapkan untuk menggalang dukungan di TemanAhok menjadi tanggung jawabnya.

"Kebetulan juga di sini saya mengepalai bidang logistik yang memasukkan ke mal-mal. Karena saya pernah di ritel, pendistribusian logistik juga, makanya saya di sini. Jadi saya nggak merasa kesulitan," ucap Fathoni.

Ia mengatakan, kendati inisiator TemanAhok hanya 5 orang, suksesnya organisasi tersebut tidak lepas dari peran para relawan yang jumlahnya semakin banyak.

"Relawan kita ada yang mahasiswa, pekerja tidak tetap, dan pedagang. Mereka saya rasa yang juga menjadi kunci sukses TemanAhok. Karena itu ‎keputusan saya untuk keluar (dari pekerjaan) agar bisa fokus di sini, saya harus support mereka juga," pungkas Fathoni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.