Sukses

Lulung: Jangan Benturkan Saya dengan Ahok

Lulung ‎mengajak semua pihak yang ingin bertarung di Pilkada DKI Jakarta tidak saling menyerang satu sama lain.

Liputan6.com, Jakarta - Abraham Lunggana atau Lulung ‎mengajak semua pihak yang ingin bertarung di Pilkada DKI Jakarta untuk tidak saling menyerang satu sama lain. Sebab, hal itu justru akan memperkeruh suasana menjelang pemilihan dan tidak mencerdaskan masyarakat.

"Ini sudah kompetitif, jangan lagi menjelek-jelekkan. Bersaing sehat, kebenaran hanya milik Allah,"‎ kata Lulung dalam diskusi "Merebut Kursi DKI 1 Partai Vs Independen" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016).

Pria yang ingin maju di Pilkada DKI ini punya permintaan khusus agar tidak selalu dibenturkan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI.

"Jangan pancing-pancing Haji Lulung, kalau dikata apa sama Ahok itu sudah selesai. Apalagi dibenturkan dengan Teman Ahok, saya punya brand sendiri namanya Halus (Haji Lulung untuk Semua) yang sudah lama," ujar dia.

"Kalau nggak pilih Ahok, ya pilih Lulung. Kalau nggak pilih Lulung pilih wakilnya Lulung," ujar politikus PPP ini.


Selain itu, Lulung juga akan mendeklarasikan relawannya selain Halus, yang bernama Suka Haji Lulung akhir bulan ini. ‎

"Yang pertama suka Haji Lulung deklarasi tanggal 30 (Maret 2016) nanti. Ada 1.000 posko yang tersebar di Jakarta," ucap Lulung.

Lebih lanjut, Lulung mengatakan, ia tidak ada kaitannya dengan Ahok yang akan maju melalui jalur independen atau non-parpol.‎

"Kalau sahabat saya Ahok mau independen silakan itu hak konstitusi. Jangan terus dibenturkan, jangan suka pancing saya," tegas Lulung.

‎Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Partai Demokrat Santoso mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menentukan siapa tokoh yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.

Namun, lanjut Ketua Komisi C DPR DKI ini, partainya sudah memiliki kriteria bagi tokoh yang akan diusung nanti.

"Demokrat akan memilih tokoh yang bersih cerdas santun, jadi pada tahu lah ke mana arahnya," kata Santoso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.