Sukses

8 Tahun Beroperasi, Situs Berita The Malaysian Insider Tutup

Induk perusahaan memutuskan menutup The Malaysian Insider (TMI) mulai tengah malam nanti, dengan alasan komersial.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Portal berita terbesar ketiga di Malaysia, The Malaysian Insider (TMI) tutup. Situs tersebut berhenti beroperasi dengan alasan kesulitan mencari keuntungan.

Menurut The Edge Media Group, induk perusahaan TMI mengatakan mereka telah merugi sebesar RM 10 juta atau sekitar Rp 31 miliar semenjak Juni 2014. Situs berita itu akan menutup portal mereka pada tengah malam, Senin ini (14/3/2016).

Pengumuman penutupan TMI dilontarkan oleh pemimpin redaksi, Jahabar Sadiq dengan alasan komersial.

"Selamat tinggal seluruh pembaca kami di mana pun berada dan siapapun yang membaca kami meskipun portal kami kerap kali diblok oleh pemerintah," tulis Jahabar dalam editorialnya seperti dilansir dari The Star.

 

"The Edge Media Group memutuskan menutup The Malaysian Insider (TMI) mulai tengah malam nanti, dengan alasan komersial. Mungkin ini sesuai dengan kondisi kami yang mengalami pasang surut selama 1 bulan terakhir," lanjutnya.

"Saya berharap kami telah berbuat baik kepada pembaca semua semenjak portal ini beroperasi 25 Februari 2008 lalu. Dan saya berharap, ada pengganti lebih baik untuk pembaca kami semua selama kami tidak hadir," tambah Jahabar lagi.

Dalam tulisannya, Jahabar berterima kasih untuk segala dukungan serta kritikan untuk TMI selama 8 tahun 18 hari.

"Saya tidak akan berhenti menulis, tidak akan menggeletakkan kamera dan tetap akan bersuara. Saya berjanji tidak akan tutup mata, atau pura-pura tuli atas apa yang terjadi di Malaysia dan dunia. Dan saya berharap Anda melakukan hal yang sama."

Dan, saya akan selalu dan tetap akan menjadi penggemar berat situs bernama The Malaysian Insider. Selamat tinggal," tutup Jahabar.

TMI beberapa kali menjadi sasaran 'kemarahan' pemerintah Malaysia. Bulan lalu, portal itu sempat diblok oleh pemerintah dengan alasan keamanan nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini