Sukses

Jika Terbukti Pesta Sabu, Bupati Ogan Ilir Bakal Dinonakifkan

BNN menangkap Bupati Ogan Ilir AW Nofiadi Mawardi (AWN) di rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap Bupati Ogan Ilir AW Nofiadi Mawardi (AWN) di rumahnya. Saat ditangkap, AWN diduga sedang pesta sabu dengan beberapa orang. ‎

Menanggapi penangkapan tersebut, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan bila telah terbukti terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, maka AWN akan segera dinonaktifkan.

"Kalau memang terbukti melakukan tindak pidana seperti itu kan melanggar pronisi etik kan keteladanan sebagai pejabat pemerintah, pejabatan negara, ya tentu mesti dinonaktifkan," kata Yuddy di Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/3/2016).

"Kalau dia hadapi proses hukum seperti itu, kegiatan kepemimpinan di daerahnya pasti terganggu kan," ujar dia.

Penonaktifan tersebut, menurut dia, berdasarkan mekanisme yang telah diatur, yaitu melalui Gubernur Sumatera Selatan yang mengajukan usulan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang selanjutnya Kemendagri akan menunjuk pengganti sementara.

"Gubernur, pejabat pembina kepegawaian yang di atasnya mengusulkan kepada Mendagri, nanti Mendagri menonaktifkan, lalu menujuk pelaksana tugas (Plt) Plt. Ini kan bisa ada wakilnya bupati," tutur dia.

"Sementara selama Bupati non aktif, dia konsen pada penyelesaian kasusnya," papar Yuddy.

Yuddy mengaku hingga kini masih menunggu kabar pemeriksaan yang dilakukan oleh BNN terhadap AWN. Dia mengaku belum bisa mengambil sikap apapun sebelum ada keterangan resmi dari BNN bahwa AWN benar-benar terlibat dalam pengunaan Narkoba.

"Kan bisa saja tertangkap tangan, tapi sebetulnya dia apes, lagi mampir ke situ ada pesta narkoba, yang disasar orang lain, kan bisa saja. Oleh karenanya kita nggak bisa buru-buru apakah yang bersangkutan terlibat dalam tindak kejahatannya, kan belum," ujar dia.

"Kita tinggu sehari-dua hari ini, kan BNN biasanya cepat identifikasi, kalau memang benar demikian, mesti dinonaktifkan," ucap sang menteri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini