Sukses

Obama Minta Bakal Kandidat Capres AS untuk Hindari Kekerasan

Kemarahannya terlontar sehari setelah pembatalan kampanye Donald Trump di Chicago akibat kericuhan.

Liputan6.com, Dallas - Presiden AS Barack Obama kembali geram melihat kampanye para penggantinya diwarnai insiden kekerasan. Kemarahannya terlontar sehari setelah pembatalan kampanye Donald Trump di Chicago akibat kericuhan.

Obama menegaskan tiap kandidat seharusnya tidak menghina dan melakukan kekerasan terhadap sesama warga Amerika Serikat.

Donald Trump yang masih di puncak kandidat capres Partai Republik membatalkan kampanye di Chicago setelah acaranya diwarnai bentrokan antara pemrotes dan pendukung.

Trump kerap kali membuat aksi kontroversial. Hal itu membuat sesama kandidat enggan mendukungnya dan mengatakan pengusaha properti tajir itu sengaja menggunakan retorika yang mengandung kebencian.

"Teman-teman yang kini mau mengambil alih Gedung Putih seharusnya fokus bagaimana membuat hidup warga AS lebih baik. Bukan saling mencela, menghina, merekayasa fakta serta tidak menciptakan kebencian atas ras dan kepercayaan," kata Obama saat penggalangan dana Partai Demokrat di Dallas, seperti dilansir BBC, Minggu (13/3/2016).

 

Bukan kali ini saja, Obama 'gemas' dengan kelakuan Trump. Ia bahkan melontarkan pernyataan kalau Trump tidak akan ke Gedung Putih. Akibatnya, ia 'dituduh' telah membuat nama miliarder itu melejit. 

Kericuhan di kampanye Trump berlangsung pada Jumat lalu dimulai bahkan satu jam sebelum acara di mulai bahkan berlanjut setelah acara dibatalkan.

Kekerasan dimulai oleh para pendukung miliader properti itu. Diawali dengan mengusir dan merobek bendera dari para pemrotes.

Salah satu pengunjuk rasa bahkan ditarik oleh seorang petugas keamanan yang gayanya mirip Secret Service dari panggung. Kericuhan berlanjut lagi hingga di luar tempat kampanye.

Kampanye Trump di Ohio-- salah satu negara bagian penting untuk pilpres AS-- pada Sabtu 12 Maret juga diwarnai kericuhan. Saat ia sedang berbicara di podium, seorang pria mencoba menerobos lingkaran pengamanan.

Lawan Trump di Partai Republik, Marco Rubio dan Ted Cruz menyayangkan insiden itu.

Rubio dan kandidat lain, John Kasich, bahkan sudah mendeklarasikan dirinya tidak akan mendukung Trump jika ia memenangkan nominasi.

"Kampanye dan pernyataan yang ia lontarkan sungguh jorok dan menjijikkan," ungkap Rubio.

Trump angkat bicara terkait ini semua. "Saya mewakili kelompok besar orang-orang yang penuh kemarahan. Ada banyak dan kemarahan besar di dua kubu di luar sana," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini