Sukses

Top 3: Polisi Temukan Identitas Pencuri Kulit Kabel

Ada juga berita tentang prediksi jika Ahok tak bisa kumpulkan dukungan umtuk Pilkada DKI dan 'rumah' baru yang dihadiahkan untuk Labora.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kini fokus melakukan pengejaran terhadap pencuri tembaga kabel di saluran air bawah tanah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal memberi sinyal aparat akan menemukan keberadaan pencuri kabel dan meringkusnya dalam waktu dekat.

Iqbal membeberkan, pelaku yang saat ini diburu Tim Gabungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memiliki kaitan dengan salah seorang pemulung yang ditangkap aparat Polsek Gambir awal 2015, terkait kasus yang sama.

Selanjutnya, ada berita tentang prediksi yang akan terjadi bila Basuki Tjahaja Purnama tak bisa memenuhi syarat dukungan untuk maju jalur independen saat Pilkada DKI Jakarta. Kemudian, rumah baru untuk Labora Sitorus juga menyedot perhatian Liputan6.com.

Berikut berita terpopuler yang dirangkum dalam Top 3 News:

1. Identitas Pencuri Kabel di Gorong-gorong Istana Terlacak

 

Tumpukan bungkusan kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2). Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan adanya dugaan sabotase banjir akibat limbah kulit kabel tersebut (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Polisi sudah mengetahui identitas pencuri kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong dekat Istana. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal membeberkan, pelaku yang saat ini diburu Tim Gabungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memiliki kaitan dengan salah seorang pemulung yang ditangkap aparat Polsek Gambir awal 2015, terkait kasus yang sama.

"Saat ini tim sedang melakukan perburuan terhadap pelaku yang sudah teridentifikasi. Doakan saja hari ini atau besok kita sudah dapat melakukan upaya paksa yaitu penangkapan untuk pelaku pencurian ini. Salah satu (petunjuk)-nya kami mengaitkan pada satu tersangka di tahun 2015," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Iqbal mengaku hingga saat ini polisi belum mengetahui ke mana tembaga-tembaga curian itu dijual pelaku. Namun polisi akan mengembangkan penyelidikan ke arah penadah usai menangkap pelaku pencuriannya.

Selengkapnya...

2. 2 Prediksi Bila Dukungan Independen Ahok Tak Terpenuhi

Warga menunjukan stiker untuk memberikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di salah satu mal, Jakarta, (25/7/2015). Teman Ahok adalah nama sekumpulan relawan yang berasal dari berbagai kalangan. (Liputan6.com/Johan Tallo)


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mantap menggandeng Kepala BPKAD DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur melalui jalur independen. Hanya saja, nasib keduanya ditentukan oleh dukungan yang berhasil dikumpulkan oleh TemanAhok.

Menurut Ahok, sedikitnya ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi padanya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Kondisi ini bisa terjadi ketika TemanAhok gagal mengumpulkan dukungan.

"Ada 2 kemungkinan, (TemanAhok) kalau mereka enggak bisa kumpulin, terus partai masih mau calonin saya sama Djarot," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 7 Maret 2016.

Sebaliknya, Ahok bisa saja tidak maju sama sekali pada Pilkada 2017. Selain karena dukungan tidak terkumpul, partai bisa saja tersinggung atau marah dan tidak mengusung dirinya sama sekali.

Selengkapnya...

3. 'Rumah' Baru Untuk Labora

 

Kejaksaan Tinggi Papua mengklaim, surat pembebasan yang kabarnya dikantongi oleh Aiptu Labora Sitorus, gugur demi hukum.


Pelarian narapidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar, Labora Sitorus berakhir sudah. Pria yang juga terjerat rekening gendut polisi itu menyerahkan diri seorang diri dengan mendatangi Polres Sorong menggunakan ojek pada Senin pagi sekitar pukul 03.30 WIT.

"Kebetulan Kapolres Sorong kan juga tidur di kantor. Jadi, LS langsung bertemu dengan Pak Kapolres. Dia naik ojek ke polres sendiri," kata Kalapas Sorong Maliki Hasan kepada Liputan6.com, Senin (7/3/2016).

Dalam pemeriksaannya, Labora mengaku berada di rumah selama 2 hari saat dicari polisi yang akan mengeksekusinya ke Lapas Sorong.

"Rumahnya kan banyak, nah mungkin dia berada di salah satu rumahnya itu di Sorong," tutur Maliki Hasan.

Selengkapnya...


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.