Sukses

Instruksi Jokowi Terkait Kasus Labora Sitorus

Sejak Labora Sitorus kabur, Jokowi sudah memberikan instruksi khusus kepada Menko Polhukam.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjadi buron terpidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar, Labora Sitorus akhirnya menyerahkan diri. Saat ini, mantan anggota kepolisian itu telah dipindahkan dari Lapas Sorong Papua ke Lapas Cipinang, Jakarta.

Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, kasus kaburnya Labora turut menyorot perhatian Presiden Joko Widodo. Menurut Johan, saat Labora dinyatakan kabur, Jokowi telah memerintahkan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mencarinya.

"Sikap pemerintah jelas. Presiden sudah menyampaikan pada Menkopolhukam untuk menengakkan aturan. Negara tidak boleh kalah oleh orang per orang," ujar Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (8/3/2016).

Luhut pun saat itu langsung memerintahkan jajaran Kepolisian untuk mencari Labora. Kediaman Labora di Kota Sorong, yang diduga menjadi tempat persembunyiannya pun akhirnya dibongkar paksa.


Namun di rumah tersebut, pria asal Sumatera Utara itu tidak ditemukan. Ia akhirnya muncul dan menyerahkan diri ke Polres Sorong. ‎

"Begitu Menkopolhukam perintahkan kan aparat di bawahnya langsung bergerak dan kalau nggak salah sudah di tangkap," ucap Johan.

Johan mengatakan, beberapa waktu lalu Luhut sudah menyampaikan kasus Labora kepada Jokowi secara detail.

"Tapi tegas perintah Presiden, negara tidak boleh kalah oleh orang per orang. Sehingga ada perintah, langsung dikejar ke mana pun, nggak lama kan ketangkap," pungkas Johan.‎

Labora telah menyerahkan diri. Dia mendatangi polres sekitar pukul 03.30 WIT, Senin 7 Maret 2016. Dia menyerahkan diri dengan menggunakan ojek seorang diri.

"Kebetulan Kapolres Sorong kan juga tidur di kantor. Jadi, LS langsung bertemu dengan Pak Kapolres. Dia naik ojek ke polres sendiri," kata Kalapas Sorong Maliki Hasan.


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.