Sukses

Ini Penyebab Sungai Ciliwung Mudah Meluap

Penyempitan sungai dikarenakan adanya penyempitan di aliran anak Sungai Ciliwung.

Liputan6.com, Bogor - Sejak musim hujan tinggi muka air di Bendung Katulampa Bogor sudah 2 kali mencapai Siaga I banjir Jakarta. Apa penyebabnya?

Sejumlah kalangan menilai, meluapnya Sungai Ciliwung diakibatkan terjadinya kerusakan alam di hulu sungai. Terutama sepanjang aliran anak sungai yang mengalir ke sungai utama yakni Ciliwung.

Hal itu juga dibenarkan Kepala Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman. Ia menyebutkan sedikitnya ada 13 anak sungai di kawasan Puncak Bogor yang mengalir ke Sungai Ciliwung mengalami penyempitan akibat banyaknya berdiri bangunan.

Dari 13 anak sungai tersebut di antaranya Sungai Ciesek, Ciguntur, Cikamasan, dan Cisukaribus.

Namun karena semakin berkurangnya daerah resapan air akibat terjadinya alih fungsi lahan dan penyempitan bantaran anak sungai, maka ketika wilayah Puncak, Bogor di guyur hujan, air mengalir semua ke anak-anak sungai dan tumpah ruah ke Ciliwung.

"Belum lagi ada ratusan sungai kecil yang lebih mirip selokan di wilayah perkebunan teh yang membawa sampah mengalir ke Ciliwung. Ini yang menyebabkan air Sungai Ciliwung mudah meluap," kata Andi, Selasa (8/3/2016).

Andi mencatat, di musim hujan kali ini tinggi muka air di Bendung Katulampa Bogor sudah 2 kali mencapai siaga I banjir Jakarta.

Sebelumnya, pada 15 November 2015, tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 210 cm atau status siaga I siaga banjir Jakarta. Dan pada Senin malam tadi mencapai puncaknya yaitu berada pada level 250 cm atau status siaga I banjir Jakarta.

Ketinggian semalam, jelas Andi, serupa dengan kondisi yang terjadi 1996, 2007, dan 2010.

"Pada level 250 cm ini pernah terjadi pada tahun 1996, 2007 dan paling dasyat pada tahun 2010 karena hujan merata di wilayah Bogor, Depok dan Jakarta," kata dia.

Kemarin malam, hanya terjadi hujan lokal yakni berada di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor saja. Sementara di wilayah Kota Bogor hanya diguyur hujan dengan intensitas hujan ringan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini