Sukses

4 Anak Laporkan Pelecehan Seksual di Konser EXO ke KPAI

Namun, KPAI belum mendapatkan gambaran jelas pelecehan seperti apa, dan efek seperti apa terhadap para korban terlebih pada anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Konser boyband asal Korea EXO meninggalkan trauma bagi sejumlah penonton wanitanya. Penyebabnya adalah standar pengamanan ketat yang berujung pada dugaan pelecehan seksual.

Saat konser EXO di ICE BSD Tangerang pada 27 Februari 2016, pihak keamanan konser mengharuskan pemeriksaan badan bagi setiap penonton yang masuk dalam area konser.

Penonton wanita dewasa merasa dilecehkan. Mereka tak terima dengan prosedur penggeledahan badan tersebut. Sebab petugas keamanan meraba dan meremas bagian vital tubuh mereka.

Tak terkecuali bagi para penonton wanita yang masih anak-anak.

Kepala Divisi Sosial Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan para korban mengalami pelecehan, bukan kekerasan seksual.

"Saat ini sudah 4 (anak) yang melaporkan, kami sudah membentuk tim untuk investigasi awal," ujar Erlinda kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Dia menyayangkan kejadian yang dialami para penonton konser itu, terutama anak-anak. Tapi pihaknya belum mendapatkan gambaran jelas pelecehan seperti apa, dan efek seperti apa terhadap para korban, terlebih pada anak-anak.

"Kita sudah surati agen acaranya (pengelola) dan keamanannya juga. Senin depan (7 Maret) mereka sudah dijadwalkan bertemu dengan kita," lanjut Erlinda.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, pemeriksaan tubuh tidaklah diwajibkan jika pihak keamanan mempunyai metal detector. Dari berbagai sumber, aturan pemerintah baru sebatas mengatur pemeriksaan badan di bandar udara.

Seperti tertulis dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2001 tentang keamanan dan keselamatan penerbangan. Pada pasal 53 bagian ketujuh ayat 2 dijelaskan soal pemeriksaan/body checking/di Bandar Udara yang tak mewajibkan pemeriksaan memakai tangan jika alat sudah dirasa cukup.

Tanggapan Promotor

Pihak Mecima Pro sendiri menanggapi keluhan itu sudah mengeluarkan pernyataan sebagaimana dimuat melalui akun @mecimapro pada Rabu 2 Maret 2016. Promotor acara ini mengatakan, i yang dilakukan sudah sesuai dengan standar operasi (SOP), yang tujuannya tak lain untuk mengantisipasi ancaman keamanan.

Kendati demikian, Mecima Pro juga sudah menegur dan menyampaikan keluhan penonton kepada vendor keamanan acara.

"Kami juga telah menegur tegas dan menyampaikan keluhan yang kami terima, baik melalui sosial media maupun email kepada vendor keamanan agar kedepannya hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi" tulis pihak promotor.

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.