Sukses

Pria Ini 24 Tahun Dikurung di Gudang Sempit Bogor

Deni diduga mengalami gangguan jiiwa setelah ayah dan ibunya bercerai.

Liputan6.com, Bogor - Deni Aditama (35) harus menerima perlakuan tak manusiawi dari keluarganya. Pemuda pengidap gangguan jiwa ini terpaksa hidup seorang diri di gudang sempit dan gelap, di Kampung Waringin Jaya RT02/RW06 Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Maya, saudara Deni, menuturkan keponakannya itu awalnya normal. Namun sejak kedua orang tuanya bercerai, Deni yang kala itu masih berusia 4 tahun akhirnya tinggal bersama neneknya.

"Dia mulai stres sejak ditinggalkan orangtuanya. Bapaknya ini memang sering kawin-cerai," tutur Maya, Selasa (1/3/2016).

Perilaku anak pasangan Suganda dan Nyai ini berubah. Deni sering memanggil nama ayahnya kepada setiap pria yang melintas di depannya.

Bahkan ia mudah marah tanpa sebab dan sering mengambil barang milik orang lain, lalu membuangnya.

Deni diperlakukan tidak layak sejak usianya 11 tahun. Diduga kondisi tersebut diidap sejak kedua orangtuanya bercerai (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

"Dia itu dulu orangnya ramah dan baik, namun berubah jadi sering ngamuk," kata dia.

Tini, saudara Deni, berkisah saat kecil Deni pernah dibuang oleh ayahnya ke suatu tempat. Namun Deni bisa kembali pulang ke rumah.

"Untungnya dia tahu jalan pulang," kata Tini.

Pihak keluarga sempat membawa Deni ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi dan menjalani perawatan selama 3 tahun.

Setelah kondisi psikisnya dinyatakan membaik, Deni dipulangkan dan kembali berkumpul bersama sudara-saudaranya. Namun tak berapa lama kondisi kejiwaannya kembali terganggu setelah obat habis. Deni sering marah-marah dan mengamuk.

"Enggak ada biaya buat beli obat," kata Tini.

Kondisi ini yang mendorong pihak keluarga memasungnya di sebuah gudang berukuran 2x2 meter, dekat kandang ayam.

Deni diperlakukan tidak layak sejak usianya 11 tahun. Dari cara memberi makan hingga tidak pernah dimandikan selama puluhan tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.