Sukses

Wartawan Si Pelempar Sepatu Mengaku Disiksa

Muntadhar al-Zeidi, wartawan pelempar sepatu ke arah Presiden Amerika Serikat George W. Bush, mengaku disiksa saat di dalam penjara. Al-Zeidi sejak hari pertama telah mengalami penyiksaan fisik. Bukan hanya dipukul, tapi juga dicambuk dan distrum.

Liputan6.com, Baghdad: Muntadhar al-Zeidi, Wartawan pelempar sepatu ke arah Presiden Amerika Serikat George W. Bush, mengaku disiksa sejak hari pertama penangkapannya. Demikian berita yang dilansir Associated Press, Selasa (15/9).

Ia mengaku mengalami sejumlah siksaan seperti pemukulan, cambukan bahkan setruman. Hal itu ia katakan saat konferensi pers dengan stasiun televisi tempat ia bekerja. Penyiksaan tersebut menyebabkannya berinisiatif melakukan pemeriksaan kesehatan setelah pembebasannya Selasa ini. Di samping itu kepada wartawan Al-Zeidi juga mengaku tindakan pelemparan yang dilakukannya lantaran melihat derita rakyat Irak dan penistaan yang terjadi di bawah pendudukan AS. Ia juga prihatin saat ia dibebaskan, tapi negaranya belum lepas dari penjajahan.

Kini, wartawan Irak itu dapat menghirup udara bebas pascasembilan bulan hukuman penjara yang dijatuhkan pengadilan. [baca: Sang Pelempar Sepatu Dibebaskan Hari Ini].

Saat dibebaskan, ia ditemani sejumlah anggota parlemen Irak, sebelum akhirnya tiba di rumah. "Saya ucapkan selamat kepada rakyat Irak dan muslim seluruh dunia atas bebasnya Muntadhar", ujar Uday, saudara Al-Zeidi saat menyambutnya di kediaman keluarga.

Al-Zeidi dipenjara lantaran melempar dua sepatu ke arah Presiden Bush saat konferensi pers di Baghdad, 15 Desember 2008. Al-Zeidi adalah reporter televisi yang meneriaki Bush dan kemudian melemparkan sepatu ke arah Bush yang disebutnya sebagai "ciuman perpisahan" dari mereka yang terbunuh, anak yatim piatu, dan janda di Irak. Bush berhasil menghindar dari lemparan sepatu itu, namun Al-Zeidi tetap ditangkap. Aksinya disebut pemerintah Irak sebagai "hal yang memalukan", tetapi ia disebut pahlawan oleh banyak orang di dunia Arab.(VIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini