Sukses

Hari Sampah Nasional, Kerja Bakti Massal Digelar di 155 Kota

Kegiatan ini nantinya akan menjadi bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016, yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Sampah masih jadi persoalan besar di Tanah Air. Tak hanya masalah pengelolaan atau penyakit yang mungkin ditimbulkan, tapi juga masalah perilaku masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan.

Untuk itu, 801 komunitas dari 155 kota dan kabupaten di 34 provinsi bergerak bersama, membersihkan sampah dalam Kerja Bakti Nasional pada Minggu 21 Februari besok.

Gerakan ini dimotori sekumpulan relawan muda yang berinisiatif dan berhasil merangkul pemuda lain dari Aceh sampai Papua, untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020.

"Ini sungguh sebuah sejarah kebangkitan kepedulian akan isu persampahan," tutur Syir Asih Amanati, perwakilan relawan `Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020`dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/2/2016).

Kegiatan ini nantinya akan menjadi bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016, yang akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo alias Jokowi, dalam kegiatan car free day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu besok.

Agar gerakan ini tak hanya berakhir di acara seremoni, pada saat bersamaan akan dilakukan `Deklarasi Indonesia Bebas Sampah 2020`, yang akan disampaikan komunitas masyarakat peduli sampah, pengusaha, pemerintah kota dan kabupaten.

"Kami yakin dengan kerja sama dari seluruh pihak, maka Indonesia Bebas Sampah 2020, bukanlah sesuatu hal yang mustahil untuk diwujudkan," ungkap Syir.

Dia menjelaskan gerakan masif ini lahir dari kepedulian anak muda yang prihatin, dengan persoalan sampah di Tanah Air. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Jenna R Jambeck dari Universitas Georgia pada 1 Juni 2015 menyatakan, Indonesia kini berada dalam peringkat ke 2 dunia sebagai penyumbang sampah plastik ke laut.

"Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kita tengah menghadapi kondisi `Darurat Sampah` yang harus diselesaikan bersama," kata Syir.

Untuk mengatasi kondisi `Darurat Sampah` ini, kata Syir, memerlukan komitmen berkelanjutan dan terukur. Melalui gerakan untuk Indonesia #BebasSampah2020, sejumlah komunitas peduli sampah mengajak masyarakat ikut bergerak menangani persoalan sampah.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyambut baik gerakan ini. Sebagai bentuk dukungan, dia mendorong pemerintah daerah, dunia usaha, dan seluruh elemen masyarakat lainnya berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.

"Upaya spontan dan prakarsa masyarakat dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2016 melalui kegiatan bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020 ini, sangat kami hargai dan dukung," imbau Siti.

Berpartispasi

Masyarakat juga bisa ikut berkontribusi dalam aksi kerja bakti nasional ini, dengan mengecek peta aksinya di bergerak.bebassampah.id. Masyarakat bisa mengunggah foto dan kegiatannya dalam HPSN, menyertakan tagar (#Bebassampah2020) di seluruh akun media sosial.

Masyarakat juga bisa mengganti gambar profil di media sosial melalui tautan http://twibbon.com/Support/Indonesia-bebassampah2020-2, yang dapat diubah secara otomatis, menulis di blog pribadi, media lokal, nasional, bahkan internasional.

Selain itu, dapat pula dengan menggunakan aplikasi phiruntrophy, di mana dari setiap kilometer yang tercatat dalam aplikasi tersebut akan didonasikan Rp 2000 untuk pengembangan aplikasi www.bebassampah.id. Laporan seluruh dana yang terkumpul dapat dilihat melalui http://charitylights.org/report/, dan menjadi donatur atau pencari dana melalui www.kitabisa.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini