Sukses

Ditembak, Bripka Aris Sempat Operasi 5 Kali Sebelum Meninggal

Bripka Aris pertama menjalani operasi thorax (paru-paru), kemudian dilanjutkan operasi laparotomi (perut)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Bripka Aris Dinanta meninggal dunia setelah hampir sebulan mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Polisi muda ini menjadi korban penembakan pengedar narkoba bernama Faisal Rahman alias Ical.

Kejadian nahas menimpa Bripka Aris saat ia dan jajarannya hendak menangkap Ical. Tak diduga, Ical memiliki sepucuk senjata api dan menembak Bripka Aris dan komandannya Kasubnit Reserse Narkoba Iptu Supriyatin.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro Jaya Kombes Musyafak mengatakan, luka tembakan yang diderita Bripka Aris sangat serius. Karena peluru tajam yang menembus dada kanannya, ternyata pecah dan mengenai beberapa organ penting.

"Jadi Bripka Aris kena luka tembakan di dada kanan, tapi protyektilnya mengarah ke bawah sehingga mengenai jaringan hati, lambung, usus, pankreas. Pertama kena paru-paru, dan di RSCM, sudah dilakukan operasi 5 kali," kata Musyafak kepada Liputan6.com, Kamis (18/2/2016).

Musyafak menjelaskan, Bripka Aris pertama menjalani operasi thorax (paru-paru), kemudian dilanjutkan operasi laparotomi (perut). Operasi laparotomi diperlukan lantaran 4 organ di perut mengalami pendarahan, akibat terjangan timah panas. Namun usaha tersebut, sia-sia karena kondisi kesehatannya kian menurun.

"Yang pertama (operasi thorax), kemudian laparotomi untuk menangani pendarahan yang terjadi di dalam dan beberapa bagian yang koyak. Tapi tadi pagi jam 9 atau setengah 10 meninggal," jelas dia.

Pertengahan Januari 2016 lalu menjadi momen memilukan bagi jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. 2 Penggerebekan di Kompleks Berlan dan Tanjung Priok memakan korban jiwa, yaitu 2 polisi berpangkat brigadir kepala, yang masing-masing bertugas di wilayah Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Persisnya pada 19 Januari lalu, Bripka Taufik Hidayat meninggal saat menggerebek bandara narkoba Oma Yola di Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Bripka Taufik meninggal bersama seorang informannya, karena hanyut di Kali Ciliwung, setelah berusaha menyelamatkan diri dari pengeroyokan bandar narkoba.

Pada hari yang sama, anggota Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Bripka Aris Dinanta, juga menjadi korban penembakan bandar narkoba oleh pelaku yang diduga bandar Faisal Rahman alias Ical. Persisnya, pada Selasa dini hari pukul 01.30 WIB di Jalan Bugis Nomor 85, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini