Sukses

MUI Haramkan Seluruh Aktivitas LGBT

MUI menyatakan LGBT haram dalam agama Islam dan juga agama-agama samawi lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kelompok Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex and Questioning (LGBTIQ) membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara. MUI pun mengharamKan seluruh aktivitas LGBT di Indonesia.

"Pernyataan MUI terhadap LGBT ini menolak segala bentuk propaganda, promosi terhadap dukungan legislasi, dan perkembangan LGBT di Indonesia," ungkap Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Ma'ruf mengatakan jika LGBT itu haram dalam agama Islam dan juga agama-agama samawi lainnya. Selain itu, LGBT juga bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 serta Pasal 28J tahun 1974 tentang perkawinan.

"Aktivitas LGBT bertentangan dengan Fatwa MUI nomor 57 tahun 2014 tentang lesbian, gay, sodomi, dan pencabulan. Dalam fatwa ini dinyatakan bahwa homoseksual baik lesbian maupun gay dan sodomi hukumnya adalah haram. Juga dalam fatwa MUI tahun 2010 tentang transgender," tegas dia.

"LBGT dan aktivitas seksual menyimpang lainnya merupakan bentuk kejahatan. Oleh karena itu kepada para pelakunya dapat dikenakan hukuman oleh pihak yang berwenang," imbuh Ma'ruf.

MUI, lanjut dia, mendukung pemerintah dan KPAI untuk melarang masuknya dana asing yang diperuntukkan bagi kampanye sosialisasi serta dukungan LGBT di Indonesia yang dilakukan pihak manapun. Termasuk organisasi internasional maupun perusahaan internasional.

MUI pun mendorong pemerintah agar segera membuat aturan perundang-undangan yang melarang beragam bentuk aktivitas LGBT.

"Mendorong proses legislasi dan peraturan perundangan yang pada intinya memuat, menegaskan pelarangan terhadap aktivitas LGBT dan aktivitas seksual yang menyimpang lainnya dan menegaskan sebagai kejahatan," ujar Ma'ruf.

Siap Membina

aktivitas LGBT, jelasnya, juga adalah merupakan suatu penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menjadi sumber berbagai penyakit yang menular. MUI pun siap membantu pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk melakukan rehabilitasi kepada siapa saja yang memiliki aktivitas menyimpang.

"Siapapun yang memiliki aktivitas menyimpang seharusnya dibina dan MUI bersama pemerintah siap membantu melakukan pembinaan juga bersama ormas Islam dan majelis-majelis taklim," papar Ma'ruf.

"Merupakan suatu keharusan adanya rehabilitasi bagi setiap orang yang memiliki kecenderungan seks menyimpang untuk dapat kembali normal," lanjutnya.

Ma'ruf menegaskan, tidak ada satu pun ayat yang membolehkan aktivitas LGBT. Jika ada para pelaku yang mengatakan ada ayat yang membolehkan LGBT ini, maka itu adalah ayat-ayat palsu.

"Ayat-ayat palsu yang ditafsirkan secara menyimpang (soal LGBT). Fatwa MUI itu berdasarkan ayat-ayat dan hadis. Justru jika ada yang membenarkan melalui ayat, itu menyimpang. Kita akan minta dilarang (LGBT) sebab itu melakukan penyimpangan. Bahkan itu bisa dianggap sebagai penodaan agama," tandas Ma'ruf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.